Penyebab PDB Indonesia Jadi yang Terbesar di ASEAN, Kalahkan Singapura dan Thailand

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 11 Juli 2023 | 17:02 WIB
Penyebab PDB Indonesia Jadi yang Terbesar di ASEAN, Kalahkan Singapura dan Thailand
Terminal Petikemas (TPK) Bitung, salah satu TPK yang mulai dioperasikan pada Jumat (1/4/2022) oleh PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP). ANTARA/HO-SPTP
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia menempati urutan pertama sebagai PDB tertinggi di Asia Tenggara. Penyebab PDB Indonesia jadi yang terbesar di ASEAN di antaranya adalah lonjakan permintaan komoditas ekspor yang berhasil menutupi turunnya permintaan produk dalam negeri. Namun demikian, permintaan konsumsi rumah tangga tetap stabil. 

Untuk diketahui, berdasarkan data dari International Money Fund (IMF) Indonesia berhasil mengumpulkan PDB USD 1,32 triliun pada 2022. PDB ini naik 5,3 persen dari tahun sebelumnya.

Jumlah ini jauh berada di atas Thailand yang hanya menempati posisi kedua dengan PDB USD 536, 16 miliar. Secara berturut-turut nilai PDB di  Asia Tenggara ditempati Singapura (USD 466,79 miliar), Malaysia (USD 407,92 miliar), Vietnam (USD 406,45 miliar), Filipina (USD 404,26 miliar), Myanmar (USD 56,76 miliar), Kamboja (USD 28,54 miliar), Brunei Darussalam (USD 16,64 miliar), dan terakhir Laos (USD 15,53 miliar).

Ekonomi Digital di Indonesia 

Baca Juga: Rivan A. Purwantono Masuk Jajaran Dua Terbaik Ajang ASEAN Risk Awards 2023

Lebih lanjut IMF menyebut pertumbuhan ekonomi di Indonesia turut ditopang oleh sektor digital. Hal ini senada dengan proyeksi sejumlah pakar. Indonesia berpeluang besar untuk merajai pertumbuhan ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara. Hal ini seiring banjirnya investasi usaha rintisan teknologi sekaligus pasar terbesar sehingga wilayah ini secara langsung memainkan peran signifikan bagi perekonomian dunia.

Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady mengatakan Indonesia menguasai nyaris separuh populasi Asia Tenggara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang stabil.

Lebih jauh, hingga Maret 2023, Indonesia menjadi satu-satunya negara Asia Tenggara yang masuk dalam 10 besar negara dengan usaha rintisan terbanyak. Total startup Indonesia, sebagaimana dilaporkan Startup Ranking, mencapai 2.502 perusahaan.

John menilai dengan posisi faktual tersebut, Indonesia bisa memimpin Asia Tenggara memaksimalkan potensi ekonomi di era digital seperti sekarang. Pertumbuhan usaha rintisan di Indonesia pun masih cukup prospektif.

“Dalam sedekade ke depan, Indonesia masih menikmati bonus demografi dengan pertumbuhan kelas menengah yang solid dan pasar pengguna generasi milenial maupun generasi Z yang adaptif terhadap teknologi,” kata John, Minggu (4/6/2023).

Baca Juga: Menko Luhut Heran IMF Minta Larangan Ekspor Nikel Dihapus: Salah Kami Apa?

Faktor lain yang menjadikan Indonesia sebagai motor, menurutnya, adalah pembangunan infrastruktur fisik maupun penetrasi internet secara luas dan merata.

“Hal inipun sangat disadari Bapak Presiden Jokowi, yang menghendaki Indonesia sebagai pemain utama ekonomi digital di Asia Tengara,” imbuhnya. 

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI