Suara.com - Prose pembangunan MRT Jakarta ternyata menyimpan cerita perjuangan yang tak kalah menarik. Proyek besar MRT yang dimulai tahun 2013 lalu membuat berbagai fasilitas dan ruang publik menjadi terbatas.
Hal ini pun terjadi dengan Plaza Blok M di Bilangan Jakarta Selatan. Pembangunan MRT di kawasan Plaza Blok M membuat mal yang awalnya menjadi pilihan warga Jakarta untuk berbelanja dan mencari hiburan mulai sepi sejak pembangunan dimulai.
Pembangunan stasiun MRT Blok M BCA tersebut pun berpengaruh dengan kegiatan ekonomi di dalam Plaza Blok M. Ini karena berbagai akses ditutup hingga sulitnya mencari lahan parkir, sehingga membuat Plaza Blok M sepi pengunjung.
Sepinya mal membuat eks General Manager (GM) Lanny Darmawan kebingungan. Hal ini pun terungkap di Instagram mantan Direktur MRT Jakarta, Agung Wicaksono. Unggahannya bersama Lanny pun menjadi viral setelah 4 tahun diunggah.
Baca Juga: Cara Beli Tiket MRT Jakarta Mulai 1 Juli 2023, Tak Bisa Lagi Pakai OVO, GoPay, Dana dan LinkAja!
Di dalam unggahannya tersebut, Agung pun menuliskan soal perjuangan Lanny untuk mempertahankan Plaza Blok M sebelum memutuskan untuk pensiun.
"Bu Lanny ini adalah wanita yang luar biasa. Beliau ini General Manager (GM) Blok M Plaza. Mall yang selama pembangunan MRT Jakarta harus berdarah-darah mengalami dampaknya selama pembangunan karena akses menuju plazanya terhalang," tulis Agung dalam akun Instagramnya pada 12 April 2019 silam.
"Bahkan jumlah pengunjung Blok M menurun drastis. Suasana di Blok M Plaza sempat suram dan tertinggal beberapa tahun. Ini benar-benar sebuah perjuangan untuk membangun MRT pertama di Indonesia," sambungnya
Sosok Lanny ini pun menjadi viral. Lalu, siapa sebenarnya Lanny Dharmawan? Simak inilah selengkapnya.
Menyandur dari akun Linkedin-nya, Lanny diketahui sebagai alumni dari Universitas Tarumanagara. Lanny diketahui pernah menjabat sebagai General Manager PT Pakuwon Sentosa Abadi, sebelum akhirnya menjabat sebagai GM Plaza Blok M.
Perjuangan Lanny dalam mempertahankan eksistensi Plaza Blok M yang menjadi mal favorit warga Jakarta sejak tahun 1990 hingga 2000-an pun tak selalu berjalan mulus. Plaza Blok M sempat dituduh menjadi tempat transaksi narkoba, namun hal ini ditepis Lanny.
Tak hanya itu, pembangunan MRT di daerah Blok M sempat membuatnya putus asa, namun dirinya tetap sabar menanti hingga MRT rampung. Sejak pembangunan MRT rampung, Plaza Blok M pun mengalami kenaikan penjualan yang signifikan.
Hal ini pun disyukuri Lanny sebelum akhirnya beliau memutuskan untuk pensiun menuju akhir 2019 lalu. Berjayanya kembali Blok M setelah "diredupkan" hampir 5 tahun karena pembangunan MRT seolah terbayarkan atas perjuangan Lanny bersama direksi Blok M lainnya.
Kontributor : Dea Nabila