Suara.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menegaskan. ajang World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), tidak akan dihapus, namun masih sedang dalam negosiasi mengenai harga penyelenggaraan.
"Ajang WSBK di Sirkuit Mandalika tetap berlangsung, kami masih dalam proses negosiasi mengenai harga atau royalti yang harus dibayarkan," kata Erick saat meresmikan tiga proyek pembangunan berkelanjutan di KEK Mandalika pada hari Minggu (9/7/2023.
Untuk mengembangkan pariwisata di KEK Mandalika, tidak hanya dengan menggelar ajang MotoGP dan WSBK, tetapi juga perlu diadakan event lain yang dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke NTB.
Dalam menyelenggarakan suatu event, tentu harus mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan dengan pendapatan yang diperoleh, sehingga tidak mungkin diselenggarakan jika mengakibatkan kerugian.
"Masalah harga masih sedang dinegosiasikan saat ini, agar tidak ada kerugian saat melaksanakan kegiatan," tambahnya, dikutip dari Antara.
Selain MotoGP dan WSBK, kegiatan Shell Eco Marathon yang diadakan di Sirkuit Mandalika diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke KEK Mandalika.
"Melalui ajang ini, diharapkan generasi muda kita dapat menciptakan teknologi yang hemat energi. Kegiatan ini diikuti oleh para pelajar dari berbagai universitas di Indonesia dan luar negeri," tambahnya.
Sebelumnya, Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, menanggapi rencana penghapusan WSBK di Sirkuit Mandalika karena menyebabkan kerugian sebesar Rp100 miliar.
Gubernur meminta PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan PT Mandalika Grand Prix Association (MGPA) untuk tidak hanya melihat untung dan rugi dari penyelenggaraan suatu event.
"Mereka seharusnya sadar sejak awal bahwa penyelenggaraan suatu event pasti akan mengalami kerugian. Namun, dampak keseluruhannya juga harus dihitung," kata Gubernur.
Ia tidak setuju dengan rencana penghapusan WSBK karena menurutnya, baik WSBK maupun MotoGP di Mandalika sangat berdampak bagi daerah dan masyarakat.
"Memang, pada awal penyelenggaraan suatu event pasti akan mengalami kerugian, tetapi jika melihat dampaknya secara keseluruhan, maka perlu dibahas ulang dan tidak dijadikan sebagai beban," tambahnya.
"Jangan hanya fokus pada WSBK, tapi juga jangan menghapus MotoGP sehingga mereka dapat berkonsentrasi di Bali karena ada banyak uang di sana," ujar Gubernur NTB tersebut.