Rezim Suku Bunga Tinggi, Penerbitan Surat Utang di Indonesia Bakal Lesu

Sabtu, 08 Juli 2023 | 16:26 WIB
Rezim Suku Bunga Tinggi, Penerbitan Surat Utang di Indonesia Bakal Lesu
Ilustrasi Surat Utang. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memperkirakan gairah penerbitan surat utang sepanjang tahun 2023 bakal lesu dibandingkan tahun sebelumnya, rezim suku bunga tinggi menjadi biang keroknya.

Direktur Utama Pefindo, Irmawati mengatakan bahwa total penerbitan surat utang sepanjang semester I 2023 hanya mencapai Rp45,1 triliun.

Sedangkan taksiran total penerbitan surat utang semester II 2023 lebih rendah dibanding total nilai surat utang yang akan jatuh tempo selama semester II 2023 tercatat sebesar Rp75,5 trliiun.

“Jadi melihat itu, jumlah penerbitan surat utang semester II 2023 masih dibawah nilai total surat utang yang jatuh tempo,” kata Irmawati dalam keterangannya secara daring, Sabtu (8/7/2023).

Baca Juga: Pemerintah Terbitkan Surat Berharga Syariah Negara Senilai Rp50 Miliar

Ia menerangkan, secara rekam jejak, total nilai surat utang jatuh tempo setara 80 persen dari total penerbitan surat utang dalam satu tahun.

Tapi, pada semester I 2023 telah terjadi anomali karena total nilai surat utang yang telah terbit lebih kecil dibanding total nilai surat utang yang jatuh tempo sebesar Rp51,4 triliun.

“Kondisi itu berlanjut pada semester II 2023, karena investor surat utang berharap kupon lebih tinggi. Tapi dari sisi emiten berharap, kuponnya turun. Jadi ini belum ketemu persepsi antara emiten dengan investor,” papar dia.

Sementara itu, dia juga bilang, bahwa Pefindo sampai periode 30 Juni 2023, masih mengantungi mandat pemeringkatan surat utang dari 41 perusahaan dengan total nilai mencapai Rp61,3 triliun.

Baca Juga: Pemerintah Mau Lelang Surat Utang Lagi, Targetkan Dana Maksimal Rp22,5 Triliun

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI