Suara.com - Pertamina Patra Niaga berkomitmen untuk terus memberdayakan masyarakat sekitar wilayah operasi dan mendorong pelestarian lingkungan hidup. Atas upaya tersebut, empat program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan berhasil meraih penghargaan Padmamitra 2022.
Padmamitra Award 2022 merupakan anugerah penghargaan yang diadakan oleh Kementerian Sosial RI bekerja sama dengan Forum CSR Indonesia untuk mengapresiasi para pelaku usaha yang aktif menjalankan tanggung jawab sosialnya di berbagai sektor, mulai dari pendidikan, kesehatan, pengentasan kemiskinan hingga pemberdayaan masyarakat.
Adapun empat unit operasi Pertamina Patra Niaga yang meraih penghargaan Padmamitra 2022 di antaranya Integrated Terminal Jakarta, Integrated Terminal Cilacap, Fuel Terminal Boyolali, dan Fuel Terminal Parepare.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan penghargaan yang diperoleh merupakan wujud dari peran perusahaan dalam berkontribusi untuk mendorong kesejahteraan sosial.
Baca Juga: Lebaran Idul Adha, Pertamina Patra Niaga JBT Catatkan Kenaikan Konsumsi BBM Jenis Gasoline Meningkat
“Pertamina Patra Niaga berkomitmen untuk selalu berkontribusi melestarikan lingkungan serta mendorong kemandirian ekonomi masyarakat di sekitar wilayah operasi melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang berkelanjutan,” jelas Irto ditulis Kamis (6/7/2023).
Program CSR Pertamina Patra Niaga yang meraih penghargaan antara lain adalah program Bunda Koja dari Integrated Terminal Jakarta, yang menerima penghargaan untuk kategori kesehatan.
Bunda Koja menjadi upaya Pertamina untuk mendukung pemerintah dalam mengatasi stunting. Program tersebut memberikan pembekalan cara memasak menu murah namun bergizi seimbang, serta memberdayakan masyarakat khususnya para ibu rumah tangga melalui pengolahan pangan ikan lele yang ditambahkan daun kelor.
Peraih penghargaan kategori pengentasan kemiskinan adalah program Ekowisata Simanja (Konservasi Mangrove Jagapati) di unit lokasi Integrated Terminal Cilacap.
Program ini fokus pada penanaman, budidaya, pengelolaan dan pendataan mangrove. Selain itu, terdapat tempat wisata yang ramah anak, wisata susur sungai, dan budidaya kepiting payau. Tahun ini, Ekowisata Simanja akan meluncurkan web 360 dan menjadi museum digital mangrove pertama di Indonesia.
Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Amankan Kebutuhan Energi Sepanjang Libur Idul Adha
Kemudian peraih penghargaan kategori pemberdayaan dan pengentasan disabilitas adalah program CSR Kresna Patra dari Fuel Terminal Boyolali. Kresna Patra bertujuan mendorong kemandirian penyandang disabilitas melalui pelatihan menjahit.
Penyandang disabilitas diberikan pelatihan menjahit, sehingga dapat menjadi seorang wirausaha dan mini konveksi jahit, maupun disalurkan untuk bekerja di pabrik yang bergerak di bidang industri tekstil.
Terakhir, program CSR Pertamina Sehati Flamboyan dari Fuel Terminal Parepare, Sulawesi, menrima penghargaan dari kategori Ketunaan Sosial dan Penyimpangan Perilaku.
Pertamina Sehati Flamboyan fokus dalam pendampingan Orang dalam Gangguan Jiwa (ODGJ), pemberian makanan tambahan untuk balita, dan menggerakkan kelompok ibu-ibu untuk membuat pilus ikan tuna yang 20% hasil keuntungannya disisihkan untuk makanan gratis bagi masyarakat.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin serta didampingi oleh Ketua Umum Forum CSR Indonesia, Mahir Bayasut di Soehanna Hall, The Energy Building, Jakarta.
Dalam sambutannya, Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin mengapresiasi kerja sama dan kolaborasi yang dilakukan oleh BUMN hingga perusahaan swasta yang membantu pemerintah dalam penyaluran program tanggung jawab sosial perusahaan ke berbagai sektor seperti kemiskinan, pemberdayaan, dan pendidikan untuk membantu mengatasi persoalan sosial masyarakat.
Ma'ruf Amin juga menghimbau korporasi atau badan usaha yang hendak melakukan kegiatan CSR agar pelaksanaannya sesuai dengan mekanisme yang ditetapkan.
"Pastikan pelaksanaan program sesuai dengan mekanisme yang ditetapkan. Penerima bantuan harus betul-betul yang memenuhi kriteria, dengan kata lain tepat salur, tepat kualitas, dan tepat kuantitas,” himbau Ma'ruf.