Indonesia Jadi Negara Menengah Ke Atas, Bantuan Internasional Jadi Makin Dikit?

M Nurhadi Suara.Com
Kamis, 06 Juli 2023 | 18:32 WIB
Indonesia Jadi Negara Menengah Ke Atas, Bantuan Internasional Jadi Makin Dikit?
Suasana lalu lintas di kawasan Sudirman, Jakarta, padat dengan pemandangan langit yang mendung. (Antara/Dewa Wiguna)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia naik kelas seiring dengan pendapatan per kapita masyarakat yang naik dari US$ 4.140 pada 2021 lalu, menjadi US$ 4.580 pada tahun 2022. Kenaikan pendapatan per kapita itu kemudian membawa Indonesia beranjak dari tahun lalu yang masih dikategorikan negara berpenghasilan menengah bawah menjadi menengah atas.

Menurut Bank Dunia, kinerja itu tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi yang moncer hingga 5,3% pada tahun lalu. Kenaikan level ini juga sempat dipamerkan Presiden Joko Widodo secara langsung belum lama ini, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani juga menyebutkan bahwa hal itu merupakan kabar baik.

Menurut Sri Mulyani, perbaikan pada level ekonomi Indonesia membuat Indonesia menjadi destinasi menarik bagi investor. Penanaman Modal Asing (PMA) maupun investasi portofolio juga diharapkan semakin deras masuk ke Indonesia.

Namun si sisi lain, Ekonom Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia Teuku Riefky menilai tidak ada keuntungan yang signifikan dari kenaikan status tersebut.

Baca Juga: Eks Persebaya Surabaya Resmi Hengkang dari Persib Bandung, Bobotoh Salahkan Luis Milla?

Pasalnya, perubahan menjadi negara berpenghasilan menengah atas menurutnya hanya pencapaian dan bukti bahwa pembangunan ekonomi saat ini berjalan sesuai jalur.

Selain itu, menurutnya juga tidak ada kerugian yang signifikan. Meski demikian, naik kelas ini berarti Indonesia akan dipandang memiliki ekonomi yang lebih baik, yang artinya kemungkinan beberapa bantuan internasional akan berkurang karena Indonesia bukan lagi negara menengah bawah dan makin jauh dari kriteria negara miskin yang perlu mendapat bantuan.  

Selain itu, menurutnya fasilitas pembiayaan dari lembaga internasional seperti Bank Dunia dan bank pembangunan lainnya juga bisa saja semakin berkurang.

Sebab, Indonesia bukan lagi negara berkembang yang masuk kategori 'sangat miskin' atau perlu mendapatkan pinjaman dengan biaya murah.

Itulah efek Indonesia jadi negara menengan ke atas, bantuan jadi makin sedikit. Bagaimana menurut pendapat Anda?

Baca Juga: Timnas Voli Putra Indonesia Ditargetkan ke Final AVC Challenge Cup 2023

Kontributor : Rishna Maulina Pratama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI