Izin Buangan Limbah Nuklir Jepang ke Samudera Pasifik Gara-gara Uang 'Sumbangan'?

M Nurhadi Suara.Com
Kamis, 06 Juli 2023 | 15:32 WIB
Izin Buangan Limbah Nuklir Jepang ke Samudera Pasifik Gara-gara Uang 'Sumbangan'?
Aksi penolakan pembuangan limbah nuklir fukushima. [Jung Yeon-je / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Grossi diperkirakan akan memantau langsung situs PLTN Fukushima bersama Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. Lebih dari 1,3 juta ton air atau setara dengan volume 500 kolam renang standar olimpiade telah dibangun di pabrik tersebut.

Tetapi tsunami Maret 2011 telah menghancurkan PLTN tersebut yang memicu bencana nuklir terburuk di dunia sejak Chornobyl.

Sebagian besar air berasal dari pendinginan tiga reaktor yang rusak dan sistem pemompaan serta filtrasi ekstensif yang dikenal sebagai sistem pemrosesan cairan canggih (ALPS) mengekstraksi air yang terkontaminasi radioaktif.

Rencana pelepasan air itu pertama kali diumumkan pada April 2021 lalu, dan menghadapi perlawanan sengit dari negara-negara tetangga Jepang dan negara kepulauan Pasifik.

Termasuk juga komunitas nelayan dan pertanian di dalam dan sekitar Fukushima, yang mengkhawatirkan gangguan terhadap mata pencaharian mereka.

Sebagian besar kekhawatiran bertumpu pada keberadaan tritium dan isotop radioaktif hidrogen yang sulit dihilangkan dari air, dan IAEA mengatakan bahwa sebelum pembuangan, Jepang akan mengencerkan air untuk membawa tingkat tritium ke bawah standar peraturan dan IAEA.

Pihaknya juga akan menempatkan pengawas di lokasi pembuangan limbah tersebut terus-menerus dan menyediakan pemantauan secara daring di laman IAEA. Prosesnya diperkirakan akan memakan waktu selama beberapa dekade.

Kontributor : Rishna Maulina Pratama

Baca Juga: Tak Cuma Pemain, Kini Pelatih Sepak Bola Indonesia Makin Mudah Gabung J-League

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI