Suara.com - Saham perusahaan manajemen agensi K-pop mengalami penurunan pada Rabu (5/7) setelah Komisi Perdagangan Adil Korea (KFTC) mulai menyelidiki dugaan pelanggaran aturan subkontrak dalam praktik pengalihan produksi album dan barang dagangan.
Mengutip laporan dari Kantor berita Yonhap, KFTC telah mengirim penyelidik ke kantor HYBE, SM Entertainment, dan YG Entertainment pada Selasa (4/7/2023).
Hingga kini, KFTC tengah menyelidiki apakah agensi-agensi tersebut terlibat dalam praktik-praktik seperti kontrak lisan tanpa dokumen tertulis, kontrak yang tidak adil, atau pembayaran yang tertunda dengan subkontraktor.
Meski demikian, KFTC juga masih memilih bungkam terkait penyelidikan khusus yang sedang berlangsung.
Baca Juga: Jadwalnya Super Padat, BLACKPINK Akhirnya Dapat Jatah Istirahat dari Agensi
HYBE, SM, dan YG belum memberikan tanggapan terkait permintaan komentar tersebut. Saham HYBE, yang merupakan manajemen agensi BTS, turun sebesar 2,1 persen pada perdagangan pagi hari.
Sementara itu, saham SM Entertainment dan YG Entertainment turun masing-masing sebesar 1,5 persen dan 0,4 persen pada pukul 9.15 waktu setempat.
Pada kuartal I 2023, Shinhan Investment & Securities melaporkan bahwa penjualan HYBE mencapai 410,6 miliar won atau sekitar 315,9 juta dolar AS.
Dari hasil penjualan tersebut, 44,9 persen berasal dari penjualan album dan 16,8 persen berasal dari penjualan barang dagangan dan kekayaan intelektual.
Baca Juga: Pasar Saham Diprediksi Cerah Hari Ini