Iwan Hermawan, Ketua FAGI (Forum Aksi Guru Indonesia) Jawa Barat mengatakan, SDM dari SMK itu potensial walaupun sering disebut sebagai penyumbang terbesar pengangguran.
"Itu tak bisa dipukul rata. Sepengamatan saya, ada siswa SMK di Jabar itu kelas tiga saja sudah ditunggu jadi karyawan perusahaan konglomerasi besar, banyak juga yang langsung magang hingga jadi karyawan di luar negeri di salah satu negara maju seperti Jepang. Ini semua akan tergantung pada kompetensi siswa, guru, dan sekolahnya dulu," jelas dia.
Menurut dia, untuk SMK dengan prodi mapan, lulusannya yang kompeten jarang yang mengganggur. Apalagi konsep teaching factory sudah lama dijalankan, banyak SMK di Indonesia termasuk di sektor ICT, yang membuat alumni tidak gagap masuk industri.
Melihat potensi IoT dan tantangan SDM di dalam nya, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), melalui Leap Telkom Digital berkontribusi aktif untuk menyiapkan SDM level operasional IoT tersebut dengan baru saja merilis Kelas Industri Digital IoT (KiDi IoT).
KiDi IoT merupakan solusi IoT di sektor pendidikan dari Antares dan merupakan salah satu brand dibawah naungan Leap Telkom Digital yang ditujukan khusus untuk pelajar dan guru SMK. Metode yang digunakan dalam pembelajaran adalah project based learning berbentuk teaching factory dalam pembuatan usecase IoT.
Perilisan KiDi IoT Antares ini juga selaras dengan tujuan Telkom yaitu untuk Mewujudkan bangsa yang lebih sejahtera dan berdaya saing.
Melalui KiDi IoT Antares, Pengguna akan memperoleh antara lain industrial grade sensor, unlimited Antares platform application, unlimited hit API's, modul praktikum untuk IoT, pelatihan beserta materinya, termasuk juga pelatihan bersetifikasi baik untuk siswa maupun guru sebagai trainer/ToT.
KiDi IoT dari Antares ini diproyeksikan membantu sekolah menggali potensi siswa di bidang IOT agar memunculkan kreativitas dalam membuat berbagai macam usecase yang berhubungan dengan IoT. Selain itu metode pengajaran juga di lengkapi dengan praktik di lapangan guna mendukung teori di kelas.
"Siapa tahu di masa depan, IoT bisa dinikmati oleh semua anak-anak SMK, bahkan hingga SMP dan SD. Kalau kita lihat, anak-anak SD kelas 1,2,3, sebagian suka baca buku coding untuk anak-anak, mungkin di masa depan, satu kesatuan pergerakan ekosistem IoT ini akan menjadi menarik. Semoga KiDi IoT dari Antares ini lancar-lancar keberjalanannya dan berdampak positif bagi Indonesia," pungkas Jeff.