Suara.com - Si Kembar Rihana dan Rihani sudah berhasil ditangkap oleh polisi. Keduanya telah menjadi tersangka penipuan jual beli iPhone dan akan dikenai pasal berlapis. Dalam konferensi pers tim Penyidik Polda Metro Jaya yang dipimpin oleh Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Rihana dan Rihani disebut berpotensi dikenai pasal kriminal lainnya selain penipuan.
Keduanya bisa dikenai hukuman yang lebih berat jika terbukti menggunakan modus penipuan jual beli iPhone harga murah sebagai mata pencaharian.
Rihana Rihani juga bisa dikenai pasal pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik karena melakukan penipuan lewat media sosial. Kejahatan lain yang juga berpotensi dilakukan oleh keduanya adalah pencucian uang.
Sebelumnya, keduanya ditangkap oleh penyidik dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, di apartemen di Gading Serpong, Tangerang Selatan. Selama ini, Rihana Rihani selalu berpindah pindah tempat tinggal untuk mengelabui polisi.
Berapa jumlah korban penipuan Si Kembar?
Tim Polda Metro Jaya telah berkoordinasi dengan tim dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menelusuri aliran dana di rekening terkait Rihana dan Rihani. Selain mencari fakta pelanggaran hukum, penelusuran rekening juga dapat digunakan untuk mencari korban lain yang belum melapor ke polisi.
Berdasarkan pemeriksaan sementara terhadap Rihana dan Rihani, tim Polda Metro Jaya menyatakan bahwa kejahatan yang dilakukan oleh keduanya berawal dari penjualan iPhone dengan harga miring. Namun, semakin lama permintaan yang diterima oleh Rihana Rihani semakin banyak sehingga keduanya kesulitan menyediakan iPhone. Lalu Rihana Rihani memutuskan untuk kabur dan bersembunyi karena dikejar-kejar oleh korban, termasuk yang melapor ke polisi.
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menyebutkan, ada kemungkinan korban lebih dari 18, dan ini merupakan masukan untuk tim penyidik diawal bahwa tersangka selalu bertransaksi melalui transaksi perbankan.
Sementara itu, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat mutasi rekening milik Rihana Rihani mencapai Rp86 miliar.
Baca Juga: Selama DPO, Ini Lokasi-lokasi yang Jadi Tempat Tinggal Si Kembar Rihana dan Rihani
Sehingga PPATK juga mengindikasikan adanya dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dalam transaksi tersebut. PPATK telah memerintahkan penyedia jasa keuangan untuk memblokir sementara rekening milik dua tersangka, sehingga tidak ada lagi transaksi dari rekening tersebut sekaligus memutus mata rantai transaksi.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama