Suara.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan harga BBM Pertalite bisa diturunkan. Hal itu terjadi jika harga minyak mentah dunia juga ikut turun di bawah level USD 70 per barel.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, jika harga minyak mentah dunia bisa turun ke USD 65 per barel, maka pemerintah mau menurunkan harga BBM Pertalite.
Kekinian, harga BBM Pertalite masih dibanderol sebesar Rp 10.000/liter. Adapun, Pertalite juga masuk dalam Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP), di mana pemerintah memberikan subsidi.
"Jadi, kemungkinan USD 65 bisa kita evaluasi (turunkan harga Pertalite), kita sampaikan. Harga kan Rp 10.000 kan ya, kalau harga minyak USD 65 itu kira-kira mungkin sama lah dengan itu," ujarnya di Jakarta, Selasa (4/7/2023).
Baca Juga: Selagi Jalan Liburan, Cek Harga BBM Pertamina Yang Lagi Turun
Namun demikian, Menurut Tutuka, harga BBM Pertalite saat ini masih di bawah harga keekonomian. "Di atas Rp 10.000," kata dia.
Untuk diketahui, Harga minyak mentah dunia mulai naik pada perdagangan Senin (3/7/2023) kemarin. Kenaikan harga minyak mentah dunia ini imbas dari eksportir utama minyak yakni Arab Saudi dan Rusia mengumumkan pemotongan pasokan untuk Agustus 2023.
Seperti dilansir CNBC, harga minyak mentah Brent naik 0,6 persen atau 43 sen AS menjadi sebesar 75,84 dollar AS per barrel.
Kemudian, harga minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) AS naik 0,6 persen atau 30 sen AS menjadi sebesar 71,03 dollar AS per barrel.
Baca Juga: Harga BBM Pertamina Turun Lagi di Libur Panjang Idul Adha