RI Kembali Masuk Negara Berpenghasilan Menengah, Jokowi Tak Mau Terlena

Senin, 03 Juli 2023 | 13:25 WIB
RI Kembali Masuk Negara Berpenghasilan Menengah, Jokowi Tak Mau Terlena
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bangga melihat laporan Bank Dunia per Juli 2023 yang menyebutkan Indonesia kembali menjadi negara berpenghasilan menengah atau upper middle income.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak mau terlena dengan melihat laporan Bank Dunia per Juli 2023 yang menyebutkan Indonesia kembali menjadi negara berpenghasilan menengah atau upper middle income.

Dia bilang, Bank Dunia sempat menurunkan level Indonesia ke negara berpenghasilan menengah ke bawah karena pandemi covid-19.

"Bank Dunia per Juli 2023 kembali memasukkan Indonesia dalam group upper middle income countries. Ini proses pemulihan yang cepat setelah kita turun ke group lower middle income countries di 2020 karena pandemi," ujar Jokowi dalam arahan pengantar Sidang Kabinet, Senin (3/7/2023).

Kendati kinerja perekonomian sudah kembali membaik, namun Jokowi menekankan masih banyak tantangan dihadapi Indonesia ke depannya. Terutama pada paruh kedua tahun ini yang baru saja berlangsung.

Baca Juga: Bersikap Tenang Hadapi El-Nino, Jokowi Klaim Telah Bangun Ribuan Embung

"Meski demikian, situasi yang kita hadapi di paruh kedua 2023 ini tidak mudah dan kita harus mewaspadai beberapa hal," kata dia.

Jokowi bilang beberapa tantangan yang perlu diwaspadai Indonesia adalah lingkungan global yang masih tidak stabil akibat ketegangan geopolitik yang masih berlangsung. Di mana, ini bisa berimbas pada pertumbuhan ekonomi dan aktivitas perdagangan dalam negeri, seperti penurunan kinerja ekspor.

Apalagi, berbagai lembaga internasional memprediksi perlambatan ekonomi global akan berlanjut di tahun ini. Selain itu ancaman inflasi global yang masih tinggi juga masih jadi catatan dirinya.

"Ini juga harus betul-betul kita lihat. Inflasi global juga masih relatif tinggi, kemudian kalau kita lihat juga fragmentasi perdagangan global yang menghambat kerja sama multilateral, hingga berbagai indikator dini untuk konsumsi dan produksi menunjukkan situasi ada yang positif, namun juga ada yang melemah. Ini juga kita harus melihat secara hati-hati," pungkasnya.

Baca Juga: Serahkan Bonus ASEAN Para Games 2023, Presiden Jokowi: Jangan Dibelikan Barang Mewah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI