Akses Pengguna Twitter Makin Terbatas, Elon Musk Panen Kritikan

M Nurhadi Suara.Com
Minggu, 02 Juli 2023 | 07:25 WIB
Akses Pengguna Twitter Makin Terbatas, Elon Musk Panen Kritikan
CEO SpaceX dan Tesla, Elon Musk. [Jim Watson/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Elon Musk kembali membuat pengguna Twitter gerah usai membatasi akses akun tidak centang biru dan akun baru. Kabar ini disampaikan pada Sabtu (1/7/2023) kemarin.

Musk mengatakan, ia membatasi akun-akun tak terverifikasi agar dapat membaca lebih sedikit postingan dan mengunggah status per hari. Belum diketahui sampai kapan aturan ini akan diterapkan.

Kebijakan ini sendiri dirilis setelah sebelumnya Twitter sempat mengalami gangguan. Musk menyatakan bahwa batasan tersebut diberlakukan sementara untuk mengatasi tingkat ekstrem dari penarikan data dan manipulasi sistem.

"Batasnya akan segera ditingkatkan menjadi 8.000 postingan per hari untuk akun yang terverifikasi, 800 postingan per hari untuk akun tak terverifikasi, dan 400 postingan per hari untuk akun tak terverifikasi," ujar Musk melalui akun Twitternya.

Baca Juga: VIRAL, Video Syur Diduga Mirip Syahnaz Sadiqah dan Rendy Kjaernett Durasi 8 Detik Heboh di Twitter

Sebelumnya, pendiri Tesla dan SpaceX tersebut telah menyatakan ketidakpuasannya terhadap perusahaan kecerdasan buatan seperti OpenAI dan ChatGPT yang menggunakan data dari Twitter untuk melatih model bahasa mereka yang besar.

Musk mengungkapkan bahwa ratusan organisasi atau lebih telah mengakses data Twitter dengan cara yang sangat agresif.

Dengan kebijakan sementara ini, pengguna yang ingin melihat konten di platform Twitter akan diminta untuk mendaftar dan memverifikasi akun mereka untuk dapat melihat lebih banyak tweet.

Verifikasi merupakan program berlangganan Twitter di bawah kepemimpinan Musk. Pada halaman Twitter terdapat tulisan "Dapatkan Verifikasi, Berlangganan Fitur Baru".

Setelah diambil alih oleh Elon Musk, Twitter telah mengambil serangkaian tindakan untuk mengembalikan pengiklan yang telah meninggalkan platform tersebut.

Baca Juga: Diselingkuhi Suami, Hanum Mega Beri Pesan Penuh Makna Ini ke Kaum Wanita

Selain itu, mereka juga berusaha meningkatkan pendapatan dengan menjadikan verifikasi dengan tanda centang sebagai program berbayar yang disebut Twitter Blue.

Terdapat dua jenis verifikasi, yaitu untuk pengguna pribadi (individu dan kreator) serta pengguna organisasi (bisnis, lembaga pemerintah, dan organisasi nirlaba).

Hingga Minggu (2/7/2023) dini hari WIB, untuk pengguna pribadi, harga berlangganan adalah Rp1,25 juta per tahun atau Rp120.000 per bulan. Sementara untuk pengguna organisasi, harga berlangganan atau mendapatkan akun terverifikasi adalah Rp15 juta per tahun atau Rp752 ribu per bulan.

Twitter juga mulai mengenakan biaya pada pengguna untuk mengakses antarmuka pemrograman aplikasi (API) yang biasanya digunakan oleh aplikasi dan pihak ketiga.

Kebijakan terkait lantas membuat jutaan pengguna di berbagai negara melontarkan kritik dan menyebut hal ini sebagai keputusan yang bodoh.

Kritik juga datang dari jurnalis kenamaan Fabrizio Romano dan salah satu pendiri Twitter, Jack Dorsey. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI