Suara.com - Belakangan ini, nama Yusuf Mansur ramai diperbincangkan lantaran kasus investasi batu bara. Terbaru, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mengabulkan sebagian gugatan perkara perdata wanprestasi bisnis Yusuf Mansur.
Pihak penggugat adalah Zaini Mustofa yang meminta Yusuf Mansyur dkk mengganti kerugian wanprestasi bisnis batu bara mencapai Rp98 triliun.
Hakim PN Jakarta Selatan menyatakan Yusuf Mansur, Adiansyah, PT Adi Partner Perkasa dan BMT) Darussalam Madani terbukti ingkar janji atau wanprestasi, dan hakim meminta para tergugat tersebut untuk mengganti rugi sebesar Rp1,2 miliar.
Kemudian, merespons putusan yang diketuk palu pada 13 Juni 2023 tersebut, Yusuf Mansur menyatakan banding pada 20 Juni 2023. Yusuf Mansur telah mengajukan secara langsung permohonan banding tersebut.
Penasaran, seperti apa rincian kasus investasi baru bara Yusuf Mansur? Mari simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Rincian Kasus Investasi Batu Bara Yusuf Mansur
Zaini Mustofa menggugat Yusuf Mansyur cs senilai Rp98 triliun dengan perhitungan kerugian modal ditambah dengan potensi keuntungan dari bisnis batu bara yang dijanjikan.
Perkara ini bermula pada Juni 2009 silam di Masjid Darussalam, Kota Wisata Bogor, di mana saat itu Yusuf Mansur memperkenalkan Adiyansyah kepada para jamaah masjid.
Saat itu, Yusuf Mansur melakukan presentasi soal investasi batu bara kepada para jamaah dan Yusuf Mansur memperkenalkan Adiyansyah sebagai Direktur PT Adi Partner Perkasa. Perusahaan ini diklaim telah memiliki izin usaha pertambangan di sejumlah lokasi di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Baca Juga: Cara Kerja dan Kelebihan Binance Coin
Berdasarkan informasi yang disampaikan Zaini Mustofa, Adiyansyah mencitrakan dirinya sebagai seorang ‘Crazy Rich’ dari Kalimantan Selatan, dan ia sesumbar punya segunung batu bara yang siap ditambang. Bahkan, ia pun mengundang para jamaah untuk berinvestasi, di mana Adiyansyah menjanjikan keuntungan 28% setiap bulan bagi para investor tersebut.