Bio Inti Agrindo Beberkan Rencanan Pengembangan Masyarakat Sekitar Perkebunan

Senin, 26 Juni 2023 | 17:10 WIB
Bio Inti Agrindo Beberkan Rencanan Pengembangan Masyarakat Sekitar Perkebunan
Proses sertifikasi bibit kelapa sawit oleh Disbun Kaltim. [Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Bio Inti Agrindo, perusahaan perkebunan kelapa sawit terus menjalin dengan pemerintah daerah Merauke untuk pengembangan masyarakat dan pelestarian alam. Keduanya pun menggelar konsultasi publik.

Pada kegiatan Konsultasi Publik ini, diharapkan dapat menginformasikan hasil kegiatan sepanjang tahun 2022 lalu, menjaring aspirasi serta masukan dari para pemangku kepentingan dan dapat menyinergikan kegiatan Pemda Kabupaten Merauke bersama PT BIA dalam melaksanakan program ditahun mendatang.

Manager Program di PT Bio Inti Agrindo, Resit Sozer mengatakan, salah satu pengembangan masyarakat yang telah dilakukan antara lain adalah kajian sosial budaya dan ekonomi yang dilakukan bersama dengan Politeknik Yasanto Merauke.

"Kajian baseline ini akan dijadikan tolak ukur/indikator kesuksesan dalam implementasi program," ujarnya yang dikutip Senin (26/6/2023).

Baca Juga: Dorong Prestasi Atlet Indonesia, Holding Perkebunan Nusantara Perkuat Kontribusi untuk Olahraga Nasional

Implementasi program pengembangan masyarakat dan pelestarian alam akan berfokus di Distrik Muting dan Ulilin pada delapan kampung, yaitu Kampung Selil, Kindiki, Pachas, Muting, Boha, Kolam, Wan dan Selauw.

Selain itu Dinas Pendidikan juga memaparkan hasil baseline pendidikan dengan menggunakan standar nasional pendidikan (SNP) yang telah dilakukan pada bulan may 2023 lalu, dilanjutkan dengan pemaparan hasil baseline kesehatan yang dilakukan atas MOU PT Bio Inti Agrindo dengan BKKBN.

Kajian dilakukan pada April 2023 oleh Puskesmas Muting dan Klinik PT BIA yang di supervisi oleh Dinas Kesehatan dengan melakukan skrining dan wawancara untuk dapat menentukan sasaran perbaikan gizi/Pemberian Makanan Tambahan.

Salah satu program yang mendukung untuk mencegah stunting, sebagai bagian dari isu prioritas nasional yang telah dicanangkan Presiden Jokowi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, dengan target penurunan nasional dari kondisi 24,4% pada 2021 menjadi 14% pada 2024.

Sebagai informasi, stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.

Baca Juga: Kemnaker Canangkan Sektor Perkebunan Kelapa Sawit Bebas Pekerja Anak di 16 Provinsi di Indonesia

Program ini dilakukan dengan cara Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi Ibu Hamil, Ibu Menyusui dan Anak dibawah usia lima tahun (Balita). Harapannya, melalui PMT maka keberadaan Ibu dan Anak akan menjadi lebih sejahtera dan terbebas dari stunting.

"Program PMT akan diberikan kepada sasaran yang telah diidentifikasi pada delapan kampung, dengan harapan ibu dan anak akan terbebas dari stunting," ujar Dokter Wawang Tirtana dalam Resit menjelaskan rencana program kesehatan tahun ini.

Selain itu petugas juga akan memberikan sosialisasi mengenai pola hidup bersih dan sehat juga informasi gizi dalam kegiatan pendampingan selama 12 bulan kedepan.

Hasil kolaborasi BIA dengan P3MD juga telah berhasil membentuk Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) di 3 kampung pada tahun 2023 ini yakni Kampung Selil, Kindiki dan Muting untuk dijadikan sebagai percontohan pengelolaan usaha lokal, sosialisasi pembentukan BUMK, penyusunan anggaran dasar dan musyawarah kampung telah dilakukan pada May 2023 lalu oleh TAPM P3MD, TPP Disktrik Muting dan Distrik Ulilin juga PT Bio Inti Agrindo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI