Volume Impor Naik, Mendag Curhat Minta Arahan Jokowi Agar Produksi Dalam Negeri Naik

M Nurhadi Suara.Com
Senin, 26 Juni 2023 | 16:51 WIB
Volume Impor Naik, Mendag Curhat Minta Arahan Jokowi Agar Produksi Dalam Negeri Naik
Profil Zulkifli Hasan (Instagram/@zul.hasan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengakui ia tidak menyukai impor, meskipun data menunjukkan peningkatan volume impor beberapa komoditas pangan dibandingkan saat ia menjadi anggota DPR pada tahun 2004.

"Saya sebagai Menteri Perdagangan terkadang, bukan hanya kadang-kadang lagi, berurusan dengan impor dan ekspor. Namun sebenarnya, saya tidak suka impor," ujar Mendag Zulkifli saat menghadiri peresmian Gerakan Pangan Murah Serentak Nasional di Jakarta pada hari Senin (26/6/2023).

Menurut dia, saat masih menjadi anggota DPR pada tahun 2004, impor gandum hanya sekitar 2-3 juta ton, namun sekarang meningkat menjadi 13 juta ton per tahun. Selain itu, impor gula pada saat itu sekitar 1-2 juta ton dan kini menjadi lebih dari 5 juta ton per tahun.

"Dulu kita tidak impor garam hingga 1 juta ton, tetapi sekarang mungkin sekitar 3 juta ton. Impor buah juga mengalami peningkatan, sekitar tahun 2004 kita impor sekitar 50 ribu ton buah, sekarang hampir mencapai 1 juta ton, termasuk lengkeng kering dan jeruk keriput," ujar Zulhas.

Baca Juga: Dipercaya Lagi Jadi Tuan Rumah Piala Dunia, Jokowi Ingatkan Ini ke Erick Thohir

Tidak hanya itu, volume impor bahan pangan juga meningkat untuk komoditas bawang putih, dari sekitar 25.000 hingga 30.000 ton menjadi 600.000 ton per tahun.

"Kita lebih mengonsumsi bawang merah, sedangkan impor bawang putih pada tahun 2004 sekitar 25 ribu hingga 30 ribu ton, sudah cukup banyak. Sekarang kita mulai beralih ke bawang putih, impor mencapai hampir 600 ribu ton per tahun," tambahnya.

Tingginya volume impor juga terjadi pada komoditas tembakau, di mana setengah dari kebutuhan dalam negeri dipenuhi melalui impor, serta impor jagung untuk kebutuhan industri yang mencapai 2 juta ton.

"Oleh karena itu, saya meminta petunjuk dari Presiden apakah saya dapat mengutamakan impor dengan pengendalian impor, sambil berharap peningkatan produksi dalam negeri, seperti dalam sektor buah, pertanian, dan lain-lain," pungkasnya.

Baca Juga: Kini Dekat dengan Jokowi, Prabowo Disentil Denny Siregar: Nempel Supaya Dapat Dukungan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI