Suara.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengakui sejumlah harga bahan pokok masih tinggi. Diantaranya, harga beras, gula pasir, telur dan daging ayam yang terus naik.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim mengatakan, kenaikan ini terlihat dari harga jual sejumlah bahan pokok yang di atas harga eceran tertinggi (HET) dan harga acuan pembelian (HAP).
"Terdapat beberapa komoditas yang masih berada di atas harga eceran tertinggi (HET), harga acuan pembelian atau HAP yang ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional, yaitu antara lain beras, kemudian gula pasir, kemudian daging ayam ras dan telur ayam ras," ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI, yang dikutip Kamis (22/6/2023).
Berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kemendag, Isy mengungkapkan, harga beras medium dibanderol sebesar di Rp 11.600 ribu per kilogram (kg) pada Selasa (20/6) untuk region A (Jawa, Sulawesi, Sumsel, Lampung, Bali, dan NTB). Harga itu di atas HET sebesar Rp 10.900 per kg.
Baca Juga: BELI Catatkan Kenaikan Transaksi Bahan Pokok 23% di Kuartal I Tahun 2023
Sedangkan, Harga beras medium untuk region B (Sumatera, Kalimantan, dan NTT) sebesar di Rp 12.300 per kg atau di atas HET sebesar Rp 11.500 per kg. Kondisi ini terjadi pada harga beras medium di region C (Maluku, Papua) yang dibanderol Rp 13.100 per kg, di mana harga itu diatas HET Rp 11.800.
Selain itu, harga gula pasir juga di atas yang dipatok sebesar Rp 14.700 per kg. Kemudian Lalu, harga telur ayam ras sebesar Rp 31.900 per kg, di atas HAP Rp 27.000 per kg.
Sementara harga daging ayam ras dibanderol Rp 38.800 per kg. Harga itu diatas HAP Rp 36.750 per kg.
Di sisi lain, Isy memaparkan, terdapat sejumlah bahan pokok yang harganya stabil serta di bawah HET dan HAP. Misalnya, harga daging sapi yang sebesar di Rp 137.700 per kg atau di bawah HAP Rp 140 ribu per kg, bawang merah dibanderol Rp 39.700 per kg atau di bawah HAP Rp 41.500 dan cabai merah keriting sebesar Rp 39.800 per kg atau di bawah HAP Rp 55.000.
"Kemendag selalu berupaya menjaga stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok guna menjaga daya beli masyarakat, sekaligus menjaga inflasi nasional," pungkas Isy.
Baca Juga: Dorong Kemandirian Ekonomi Masyarakat Lewat Pelatihan Pembuatan Nata De Leri dari Air Cucian Beras