Peningkatan jam kerja biasanya dilakukan ketika ada pesanan khusus atau saat pesanan sedang tinggi. Proses produksi dalam satu wajan besar membutuhkan waktu rata-rata 5-8 jam dan dilakukan oleh 3 tenaga kerja secara bergantian.
Dengan skala produksi tersebut, Kelompok Industri Rumah Tangga Jenang Barokah bisa mendapatkan omzet mencapai Rp150 juta dalam satu tahun.
Suswaningsih menuturkan, seiring dengan pesatnya industri makanan, sering kali tuntutan memaksa pengolahan yang cepat dengan mengandalkan mesin-mesin modern dan berdampak pada pengurangan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan.
Namun, hal itu tidak terjadi pada Kelompok Industri Rumah Tangga Jenang Barokah di Padukuhan Saban itu.
Alasannya karena, selain menjaga kualitas, pembuatan jenang dengan alat tradisional dan pengapian kayu bakar juga menjaga kondisi ekonomi keluarga di lingkungan Saban.
"Tetap jaga kualitas. Harus sabar dan terus istiqomah dan jangan anggap remeh pesanan meskipun sedikit," pungkas dia.
Selain jenang, di Padukuhan Saban juga terdapat home industri wingko babat. Home industri ini memberikan manfaat bagi peningkatan perekonomian keluarga para ibu-ibu yang bekerja di kampung tersebut.
Ditemui dalam kesempatan yang sama, CEO Regional BRI Yogyakarta, John Sarjono menegaskan kembali komitmen BRI dalam mendukung UMKM. Salah satunya melalui event Bazaar UMKM BRILian.
"Jumlah mitra (UMKM) BRI saat ini diperkirakan mencapai ribuan klaster binaan. Sebagai bentuk apresiasi BRI, kami mengundang UMKM secara bergantian di berbagai event dari BRI," kata Sarjono, saat ditemui awak media pada Jumat (16/6/2023).
Baca Juga: Omzet Meroket, UMKM Sleman Semakin Mudah Jangkau Konsumen Melalui Ritel Modern
Dalam agenda yang mengundang 11 UMKM binaan mantri BRI tersebut, Sarjono menegaskan, event ini sekaligus mengajak para pelaku UMKM terkait pentingnya transaksi tanpa uang tunai, baik dari sektor keamanan hingga catatan transaksi yang bisa terpantau dengan mudah secara digital.