Satelit Satria Diluncurkan, Surveyor Indonesia Pastikan Spesifikasi dan Layanan Tepat Sasaran

Iwan Supriyatna Suara.Com
Selasa, 20 Juni 2023 | 12:25 WIB
Satelit Satria Diluncurkan, Surveyor Indonesia Pastikan Spesifikasi dan Layanan Tepat Sasaran
Indonesia mencatat sejarah baru dengan telah diluncurkannya Satelit Nusantara Tiga atau yang juga disebut Satelit Republik Indonesia (SATRIA).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Adapun manfaat dengan terlibatnya PTSI sebagai pengawas independen yaitu membantu Pemerintah dalam hal ini (Bakti Kominfo) dan PT SNT untuk meningkatkan kualitas layanan publik serta berkontribusi terhadap perkembangan infrastruktur digital melalui pemerataan konektivitas di seluruh wilayah Indonesia.

Pemerataan ini dengan memberikan koneksi terhadap lebih kurang 150.000 titik layanan publik yang mencakup didalamnya 93.900 titik sekolah, 47.900 titik kantor desa/kelurahan/kecamatan, 3.700 titik puskesmas, rumah sakit dan layanan kesehatan lainnya, 3.900 titik kantor administrasi pertahanan dan keamanan, serta wilayah pemerintahan yang tidak terkoneksi dengan satelit existing atau infrastruktur telekomunikasi terestrial.

Satelit SATRIA diproduksi oleh perusahaan manufaktur antariksa Prancis, Thales Alenia Space (TAS). Proses produksi satelit berlangsung dari September 2020 hingga Mei 2023.

Mengenai spesifikasinya, SATRIA memiliki kapasitas 150 Gbps. Satelit SATRIA akan menjadi satelit pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi Very High-Throughput Satellite (VHTS) dan frekuensi Ka-Band. Satelit ini juga diperkuat dengan 116 Spot Beam sehingga layanan internet dapat menjangkau seluruh wilayah di Indonesia.

Pasca diluncurkan ke luar angkasa pada 18 Juni 2023, Satelit SATRIA membutuhkan waktu empat hingga lima bulan proses orbit raising untuk sampai dan menempati slot 146 derajat Bujur Timur (BT), yang tepat berada di atas Papua, Indonesia.

Dalam orbit raising, satelit memakai teknologi Electric Propulsion yang memanfaatkan pendorong elektrik untuk mendukung pergerakan sehingga dapat menghemat penggunaan bahan bakar serta memperpanjang usia pakai satelit.

Setelah berada di 146 derajat BT, akan dilakukan In-Orbit Testing untuk memastikan perangkat Satelit SATRIA berfungsi dengan normal pasca peluncuran. Tahapan ini diperkirakan memakan waktu tiga minggu. Tahapan selanjutnya menjalankan In-Orbit Acceptance Review (IOAR). Peninjauan IOAR akan dilaksanakan pada pekan pertama Desember 2023.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI