China dan Amerika Serikat Sepakat 'Damai', Janji Perbaiki Hubungan Agar Tak Konflik

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 20 Juni 2023 | 08:57 WIB
China dan Amerika Serikat Sepakat 'Damai', Janji Perbaiki Hubungan Agar Tak Konflik
Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kanan) dan Presiden China Xi Jinping (kiri) berjabat tangan saat bertemu di sela-sela KTT G20 di Nusa Dua, Bali, Indonesia, Senin (14/11/2022). [SAUL LOEB / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - China dan Amerika Serikat (AS) dikabarkan menyepakati persetujuan untuk menjaga stabilitas hubungan mereka agar tidak berujung pada konflik, mengatasi ketegangan yang meningkat antara kedua negara dalam beberapa bulan terakhir.

"Sangat penting bagi kami untuk memulihkan saluran tersebut. Jika kita sepakat bahwa kita memiliki tanggung jawab untuk mengelola hubungan ini secara bertanggung jawab," kata Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken, pada Senin (19/6/2023) seperti yang dikutip dalam transkrip resmi yang dirilis oleh Departemen Luar Negeri AS pada Senin.

Blinken melakukan pertemuan dengan para pejabat China dan Presiden China Xi Jinping selama kunjungannya ke Beijing. Namun, pertemuan tersebut tidak menghasilkan terobosan besar yang dapat meredakan ketegangan antara kedua negara.

Sebagai Menteri Luar Negeri AS pertama yang bertemu dengan Presiden China sejak 2018, Blinken mengungkapkan kepada wartawan bahwa ia membahas isu-isu kontroversial seperti Taiwan, sebuah pulau demokratis yang Beijing klaim sebagai wilayahnya, Laut China Selatan, perang Rusia di Ukraina, dan peluncuran rudal Korea Utara.

Baca Juga: Reaksi Messi Dihampiri Fans Saat Berlaga di China Tuai Pujian: Humble Banget!

Blinken menyatakan bahwa belum ada kemajuan terkait pemulihan jalur komunikasi. China belum setuju untuk membuka kembali jalur komunikasi militer-militer yang terputus sejak kunjungan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, ke Taiwan pada Agustus tahun lalu.

Selain bertemu dengan Xi, Blinken juga berjumpa dengan Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri China, Qin Gang, serta diplomat senior, Wang Yi.

Dalam setiap pertemuan tersebut, Blinken menekankan bahwa keterlibatan langsung dan komunikasi berkelanjutan antara pejabat-pejabat tingkat tinggi adalah cara terbaik untuk mengelola perbedaan dengan tanggung jawab dan mencegah persaingan antara negara-negara tersebut berujung pada konflik.

Blinken mengatakan, "Kami sepakat tentang perlunya menjaga stabilitas hubungan kami."

Dia juga menyampaikan kekhawatiran AS terhadap tindakan provokatif China di Selat Taiwan, Laut China Selatan, dan Laut Timur China.

Baca Juga: Sinopsis Hidden Love, Drama China yang Bakal Tayang pada 20 Juni

Mengenai Taiwan, Blinken menyatakan bahwa AS mendukung kebijakan "satu China" yang telah berlaku lama. Ia juga menyatakan, "Kami tidak mendukung kemerdekaan Taiwan. Kami tetap menentang segala perubahan sepihak terhadap status quo oleh kedua belah pihak."

Melansir dari Antara, AS dan China juga memiliki pandangan yang sama tentang kebijakan ekonomi masing-masing. Blinken menyampaikan kekhawatiran Washington mengenai perlakuan tidak adil China terhadap perusahaan-perusahaan Amerika Serikat, termasuk tindakan hukuman baru-baru ini yang dilakukan China terhadap perusahaan-perusahaan AS.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI