Suara.com - Hubungan antara pengusaha jalan tol Jusuf Hamka dengan Staf Khusus (Stafsus) Menteri Keuangan Yustinus Prastowo yang tadi memanas mulai mencair. Sebabnya, keduanya kekinian telah ngopi bareng.
Momen ngopi bareng ini diungkapkan lewat akun media sosial keduanya masing-masing. Seperti dikutip dari akun instagram @jusufhamka, Jusuf Hamka membagikan potret keduanya sedang ngopi bareng.
"Sore ini 18/6/23, saya diajak ngopi oleh Staf Khusus Menteri Keuangan, Pak Yustinus Prastowo dan kami sepakat untuk menyelesaikan permasalahan dan kesalahpahaman yang terjadi dengan ngopi bersama," tulis Jusuf Hamka yang dikutip, Senin (19/6/2023).
Dalam pertemuan itu, keduanya juga bersepakat untuk menjaga marwah Kementerian Keuangan. Sedangkan, pemerintah juga mempertimbangkan pembayaran hak-hak PT CMNP Tbk.
Baca Juga: Utang Rp800 Miliar, Jusuf Hamka Pasrah: Dibayar Alhamdulillah, Enggak Dibayar Wasyukurillah
Sementara, dari unggahan video yang diunggah Jusuf Hamka, keduanya juga telah saling mengerti satu sama lain dan telah ada kesepakatan.
"Kami hari ini telah mengerti permasalahan masing-masing dan buat kami kita semua teman baik kok. Jadi ya tolonglah kami nggak usah diadu-adu lagi ya karena kami sudah saling mengerti dan saling memaafkan," kata Jusuf Hamka.
Prastowo yang duduk disebelah Jusuf Hamka juga berbicara bahwa CMNP tidak terkait dengan urusan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).
"Kami juga ingin menegaskan sekali lagi lagi, poin bahwa Pak Jusuf Hamka, CMNP, itu tidak terkait dengan urusan BLBI. Sebagaimana kami sampaikan, tiga entitas yang terkait dengan hak tagih pemerintah itu tidak ada kaitan dengan CMNP dan Pak Jusuf Hamka," kata dia.
Prastowo juga mengatakan, pihak Kementerian Keuangan juga telah menghormati keputusan pengadilan yang menetapkan utang pemerintah kepada Jusuf Hamka. Kemudian, pihak Kementerian keuangan akan mengkaji kembali.
Baca Juga: Jusuf Hamka dan Anak Buah Sri Mulyani Akhirnya Ngopi Bareng Usai Ribut-ribut Soal Utang
"Mudah-mudahan kita dapat terus berkomunikasi, bersilaturahmi, mencari solusi terbaik. Harapannya ini adalah solusi win-win yang memenangkan semua pihak, tentu dengan niat dan itikad baik," tutup dia.