Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan awal pekan ini dibuka tak berdaya dengan masuk ke dalam zona merah. Terpantau indeks melemah 0,12 persen ke 6.690 pada pukul 9.03 WIB pagi ini Senin (19/6/2023).
Pelemahan enam indeks sektoral menekan IHSG ke zona merah. Sektor perindustrian turun 0,46 persen. Sektor energi melemah 0,17 persen. Sektor kesehatan turun 0,22 persen. Sektor keuangan melemah 0,16 persen. Sektor barang baku terpangkas 0,15%. Sektor infrastruktur turun 0,05 persen.
Sementara sektor teknologi menguat 0,46 persen. Sektor transportasi dan logistik menguat 0,45 persen. Sektor barang konsumsi nonprimer naik 0,24 persen. Sektor barang konsumsi primer menguat 0,22 persen. Sektor properti dan real estat menanjak 0,12 persen.
Pada awal-awal perdagangan terdapat 221 saham yang mengalami kenaikan dan 174 saham mengalami penurunan. Selain itu, terdapat 219 saham yang nilainya tidak berubah dan 224 saham tidak ada perdagangan.
Baca Juga: Jumlah Investor Main Saham Pekan Ini Anjlok 12,23 Persen Pekan Ini
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya juga melihat IHSG bakal menguat, tetapi terbatas. Hal ini dikarenakan sentimen dari fluktuasi nilai tukar rupiah serta harga komoditas.
Selain itu, pekan lalu investor asing mencatatkan capital outflow.
"Namun mengingat hingga saat ini kondisi perekonomian Indonesia masih berada dalam kondisi stabil maka peluang kenaikan masih terbuka lebar," kata William dalam analisanya.
Dirinya pun memprediksi IHSG bakal berada di rentang support 6.636 dan resisten 6.742. Beberapa saham yang direkomendasikan untuk dikoleksi adalah BBRI, BMRI, ASII, ITMG, JSMR, AALI, dan KLBF.
Baca Juga: Dana Asing Rp2,38 Triliun 'Kabur' dari Indonesia dalam Sepekan, Terbanyak dari Saham