Suara.com - Panja RAPBN Badan Anggaran DPR menyetujui tambahan alokasi volume subsidi energi pada tahun 2024. Tambahan alokasi itu untuk mempersiapkan tahun politik dengan adanya pemilihan umum atau pemilu.
Ketua Banggar DPR Said Abdullah menjelaskan, alokasi volume subsidi energi pada tahun depan lebih besar karena adanya peningkatan permintaan.
Selain itu, tambahan alokasi itu juga mengantisipasi gejolak permintaan yang timbul dengan adanya pemilu.
"Mengingat tingkat permintaan akan semakin besar karena makin kuatnya ekonomi nasional, dan mengantisipasi kerawanan gejolak sosial di tahun pelaksanaan pemilu," ungkap Said dalam rapat kerja bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Jumat (16/6/2023).
Baca Juga: JK Minta Jokowi Setop Kebijakan, Ini Awal Mula Berlakunya Subsidi BBM di Indonesia
Adapun, dalam rapat itu disetujui bahwa volume BBM subsidi pada tahun depan sebanyak 18,735 - 19,580 juta kiloliter (KL). Alokasi itu, lebih tinggi dibandingkan volume BBM subsidi pada tahun 2023 17,50 juta kiloliter.
Selanjutnya, alokasi volume gas LPG bersubsidi ikut bertambah tahun depan. Awalnya ditentutkan volume LPG sebanyak 8 juta metrik ton, namun ditambah menjadi 8,20-8,30 juga kiloliter.
Tidak hanya energi fossil, alokasi subsidi energi ramah lingkungan atau subsidi listrik juga meningkat.
Alokasi subsidi listrik disetujui bisa mencapai Rp 75,70 triliun pada tahun 2024, dengan asumsi berkisar dari Rp 70,73-75,70 triliun.
Baca Juga: Pertamina Perluas Uji Coba Penggunaan QR Code Subsidi Tepat