Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya merespon usulan adanya mandor tenaga kerja asing atau bule yang mengawasi pembangunan di IKN Nusantara. Menurut Jokowi, usulan tersebut tidak menimbulkan masalah.
Kepala Negara ini mengakui, adanya usulan menggunakan mandor bule dalam rapat kabinet. Jokowi bilang, jika mandor bule itu hanya berjumlah 1 atau 2 orang tidak akan menjadi masalah.
Sebab, tujuan penggunaan mandor bule, hanya semata-mata untuk meningkatkan kualitas bangunan di IKN Nusantara.
"Memang sudah diusulkan dalam rapat kalau hanya 1 atau 2 untuk urusan kualitas barang nanti yang dihasilkan. Nanti kalau jelek gimana kualitasnya? Kalau hanya 1 atau 2 yang bisa mengarahkan, yang bisa mengontrol, bisa mengawasi supaya hasilnya bisa kualitas baik kenapa tidak," ujar Jokowi setelah mengunjungi Pasar Menteng Pulo, Jakarta, yang ditulis, Jumat (16/6/2023).
Baca Juga: Kejar Target Investasi Rp 1.400 Triliun di Tahun Politik, Bahlil: Jangan Ada Kampret-Cebong
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menambahkan, pihaknya ingin bangunan yang ada di IKN berkualitas. Jokowi juga mewanti-wanti jangan sampai bangunan IKN, seperti Istana Negara kualitasnya setara dengan SD Inpres.
"Kita ingin menaikkan level kualitas kita. Jangan nanti hasilnya nanti kayak SD Inpres, emang mau," imbuh Jokowi.
Sebelumnya, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan alasan pemerintah menggunakan jasa mandor orang asing atau bule di Proyek IKN.
Menurut Menko Luhut, pemerintah terpaksa menggunakan mandor bule agar mangawasi kualitas proyek-pryek IKN.
"Kualitas pekerjaan itu menjadi kunci. Oleh karena itu, saya sudah lapor Pak Presiden, pengawas itu kita dengan terpaksa, dengan segala hormat, kita pakai bule-bule untuk menjaga kualitas. Jadi jangan nanti Istana Presiden itu jadi tapi kualitasnya tidak bagus," ujar Luhut dalam rapat kerja dengan Banggar DPR RI, yang dikutip, Senin (12/6/2023).
Baca Juga: Jokowi Bantah Kebijakan Ekspor Pasir Laut Demi Muluskan Investasi Singapura di IKN