kemenaker

Kemnaker Sebut Indonesia Terapkan Prinsip Tak Ada Kelompok yang Tertinggal dalam Merumuskan Kebijakan

Rabu, 14 Juni 2023 | 21:32 WIB
Kemnaker Sebut Indonesia Terapkan Prinsip Tak Ada Kelompok yang Tertinggal dalam Merumuskan Kebijakan
Sekjen Kemnaker, Anwar Sanusi pada forum sharing session terkait dialog sosial dengan menteri-menteri dari negara Barbados, Belanda, Kenya, dan Namibia di Jenewa, Rabu, (14/6/2023). (Dok: Kemnaker)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kemnaker: Dialog Sosial di Indonesia Selalu Kedepankan Asas Kekeluargaan

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyebut, Pemerintah Indonesia selalu merumuskan kebijakan yang berpusat kepada manusia dan inklusif bagi semua dengan menerapkan prinsip memastikan "tidak ada kelompok yang tertinggal" dan kebijakan serta program terkait peningkatan pasar kerja.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemnaker, Anwar Sanusi Dia menegaskan, Indonesia dalam menerapkan dialog sosial yang produktif selalu mengedepankan asas kekeluargaan dengan menghormati kepentingan dan aspirasi masing-masing kelompok.

"Kami membuka akses kepada semua kelompok lapisan masyarakat, termasuk kelompok wanita, kelompok pemuda, kelompok disabilitas, dan kelompok rentan lainnya, sehingga mereka mendapatkan akses dan terintegrasi dengan pasar kerja," tutur Anwar pada forum sharing session terkait dialog sosial dengan menteri-menteri dari negara Barbados, Belanda, Kenya, dan Namibia di Jenewa, Rabu, (14/6/2023).

Baca Juga: Kunjungan ke Lingkungan Kerja, Menaker Apresiasi Perusahaan Lindungi Kesehatan dan Cegah Kekerasan Seksual Pekerja

Kata dia, ini dilakukan tidak hanya dalam dialog sosial Tripartit, tetapi juga dialog sosial lainnya. Di mana Pemerintah Indonesia membuka ruang diskusi dan selalu menyerap aspirasi dari seluruh lapisan kelompok masyarakat termasuk akademisi, asosiasi lainnya, dan pemerhati lainnya yang terkait.

Begitu juga dalam hal peningkatan SDM di mana Indonesia membuka seluas-luasnya akses terhadap angkatan kerja yang membutuhkan suatu keterampilan dalam menghadapi dan memasuki dunia kerja. Hal ini telah diakukan baik di Balai Latihan Kerja milik pemerintah pusat maupun daerah.

"Kita tidak membatasi umur terhadap orang-orang yang membutuhkan keterampilan, sehingga mereka memiliki bekal yang cukup guna mendapatkan pekerjaan atau wirausaha," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI