Suara.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong petani milenial untuk membangun sektor pertanian secara masif dan berkelanjutan. Menurutnya petani milenial merupakan tulang punggung pertanian di masa depan.
Dalam tujuan itu, Mentan menegaskan jika pemerintah sudah menyiapkan akses permodalan maupun sarana dan prasarana pertanian. Khusus untuk modal, Kementerian Pertanian menyiapkan program KUR sebagai dukungan terhadap jalannya usaha tani.
“Jika banyak petani milenial yang berhasil akses KUR, tentunya usahanya akan lebih berkembang. Jika usaha lebih berkembang, akan tercipta ketahanan pangan nasional," ujar Mentan Syahrul, Rabu (14/6/2023).
Salah satu kelompok petani milenial yang cukup suskses dalam adalah petani muda yang tergabung dalam "Cocok Pangan Project" yang sukses mengembangkan usaha pertanian hidroponik dengan komoditas Selada.
"Kami mulai sejak pandemi, sekitar 2 tahun lalu. Dan, selama setahun penuh ini (12 bulan), kami berhasil panen rutin setiap hari, melewati musim hujan dan kemarau, dengan rata-rata kapasitas produksi 15-20 kg/hari," kata Dicky, salah satu anggota Cocok Pangan Project.
Dengan kapasitas produksi seperti itu, Cocok Pangan mampu menghasilkan Selada hidroponik hingga sekitar setengah ton setiap bulannya. Hal itu dicapai dengan lahan seluas 200 meter persegi saja.
"Keuntungan pertanian modern salah satunya itu. Intervensi teknologi memungkinkan kita bisa mengoptimalkan ruang. Juga bisa produksi rutin, seperti mesin, asalkan mau disiplin," lanjut Dicky.
Kini mereka mengelola 2 greenhouse dengan kapasitas produksi 6.000-an lubang tanam yang terletak di Desa Kasreman, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Adapun pembiayaan untuk membangun pertanian hidroponik ini, Cocok Pangan memanfaatkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Mereka mendapatkan akses kredit untuk membuat greenhouse dan instalasi hidroponiknya.
Baca Juga: Inaugurasi, Sebanyak 4.095 Petani Milenial Jawa Barat Angkatan 2022 Diwisuda
"Kami manfaatkan dana KUR. Prosesnya mudah kok, dan bunganya rendah, apalagi waktu itu ada program khusus pandemi, jadi lebih terjangkau," katanya.