kemenaker

Dalam The 2023 ASEAN Labour Ministers' Breakfast Meeting, Menaker Ajak ASEAN Tingkatkan Kerja Sama dan Kolaborasi

Rabu, 14 Juni 2023 | 10:12 WIB
Dalam The 2023 ASEAN Labour Ministers' Breakfast Meeting, Menaker Ajak ASEAN Tingkatkan Kerja Sama dan Kolaborasi
Menaker, Ida Fauziyah dalam The 2023 ASEAN Labour Ministers' Breakfast Meeting, Jenewa, Swiss, Selasa (13/6/2023). (Dok: Kemnaker)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Negara-negara ASEAN diajak untuk meningkatkan kerja sama dan kolaborasi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) guna mendorong peningkatan daya saing kawasan ASEAN terhadap ekonomi global. 

Hal ini dikemukakan Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, dalam The 2023 ASEAN Labour Ministers' Breakfast Meeting, Jenewa, Swiss, Selasa (13/6/2023). 

"Langkah-langkah penting perlu dilakukan untuk mempromosikan daya saing dan inovasi kita, meningkatkan partisipasi kita dalam rantai nilai global, serta meningkatkan kesejahteraan dan mata pencaharian masyarakat ASEAN," katanya.

The 2023 ASEAN Labour Ministers' Meeting adalah pertemuan tahunan, yang tahun ini, Indonesia memegang Keketuaan ASEAN 2023. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Menaker Brunei Darussalam, Menaker Malaysia, Wamenaker Laos, Wamenaker Filipina, Pejabat Perwakilan dari Negara Kamboja, Myanmar, Thailand, Vietnam, dan Dirjen ILO Gilbert Huongbo. 

Baca Juga: Pimpin Delegasi Indonesia pada ILC ke-111 di Swiss, Berikut Pesan dari Menaker

Menaker mengatakan, ASEAN adalah wilayah dengan lebih dari 600 juta penduduk dan PDB gabungan lebih dari 3 triliun Dolar AS. Dengan adanya kerja dan kolaborasi antar negara ASEAN, maka akan membantu pada pencapaian tujuan bersama, yakni memajukan keadilan sosial dan mempromosikan pekerjaan yang layak untuk semua. 

"Mengembangkan SDM melalui pembelajaran sepanjang hayat dan optimalisasi pemanfaatan teknologi untuk pemberdayaan masyarakat ASEAN merupakan tujuan bersama ASEAN," katanya. 

Selain itu, ia juga mengajak ASEAN untuk memperioritaskan platform yang berpusat pada manusia dan inklusif. Platform ini dimaksudkan untuk meningkatkan pelindungan pekerja migran, yang mana telah berperan penting dalam membangun komunitas regional ASEAN. 

"Mengingat hal itu, ada kebutuhan mendesak bagi ASEAN bekerja sama dengan Mitra kita untuk memberikan pelindungan yang lebih baik kepada para pekerja migran kita sepanjang siklus migrasi. Ini untuk memastikan tidak ada seorang pun yang tertinggal dalam pembangunan komunitas regional kita," jelasnya. 

Ia mengatakan, dengan penguatan kerja sama dan kolaborasi yang telah terjalin antara negara ASEAN selama ini akan membantu pencapaian tujuan bersama untuk memajukan keadilan sosial, serta mempromosikan pekerjaan yang layak untuk semua. 

Baca Juga: Agar Bisa Bersaing Secara Global, SDM Indonesia Harus Berkarakter Pancasila

"ASEAN perlu mengeksplorasi lebih lanjut cara-cara untuk mengerjakan kedua prioritas ini, terutama melalui kerja sama di antara negara-negara anggota dan mitranya, serta organisasi internasional yang relevan, termasuk ILO," ujarnya. 

Lebih lanjut ia mengatakan, salah satu isu penting yang perlu didorong di kawasan ASEAN adalah mencegah kekerasan seksual di tempat kerja yang merupakan salah satu agenda prioritas di regional ASEAN. Indonesia sendiri telah menerbitkan aturan terkait pencegahan kekerasan seksual di tempat kerja. 

"Ini penting untuk memastikan agar kondisi tempat kerja bebas dari kekerasan seksual. Hal ini juga penting untuk kita lakukan bersama sebagai upaya menciptakan kondisi kerja yang aman, nyaman, dan produktif, serta menjaga keberlangsungan usaha," ucapnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI