Suara.com - PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) memborong tiga penghargaan bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tahun 2022 dari Pemprov Kaltim atas komitmen menjalankan aspek K3 dalam aktivitas perusahaan secara konsisten dan berkesinambungan.
Penghargaan diterima oleh SVP Teknologi PKT Achmad Rois bersama VP K3 PKT David Ronaldo Manik dari Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi.
Achmad Rois menjelaskan tiga penghargaan tersebut adalah Nihil Kecelakaan (Zero Accident Award) atas pencapaian 56 juta jam kerja aman hingga Mei 2023, penghargaan P2 Covid-19 di tempat kerja dengan predikat Platinum dan Program P2HIV/AIDS dengan predikat Platinum.
Dengan pencapaian ini, Rois menegaskan bahwa PKT akan terus berupaya meningkatkan standar K3 di lingkungan kerja sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah untuk menjaga keberlanjutan perusahaan.
Baca Juga: PKT Ikut Dukung Kejurnas Angkat Besi Youth dan Junior Pupuk Indonesia 2023
"Keberhasilan ini memungkinkan perusahaan berkembang, baik dalam aspek K3 maupun kinerja keuangan. Kedua aspek ini saling berkaitan dan prioritas utama kami adalah memperbaiki standar K3, sehingga dapat meningkatkan kinerja keuangan," ujar Rois ditulis Selasa (13/6/2023).
Achmad Rois mengatakan, implementasi K3 yang mengacu pada Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di lingkungan perusahaan merupakan hal mutlak yang wajib dipenuhi dalam mendukung aktivitas perusahaan.
Penerapan SMK3 merupakan tindak lanjut Pupuk Kaltim dalam menjalankan PP No. 50/2012 dan pemenuhan standard ISO 45001:2018 agar dapat meningkatkan kepercayaan konsumen baik lokal maupun global dengan didukung penerapan standar bertaraf internasional, seperti IFA Protect and Sustain serta Responsible Care.
VP K3 PKT David Ronaldo Manik menambahkan bahwa pencapaian ini sejalan dengan komitmen perusahaan dan slogan ‘Safety is Our Personality’.
"PKT melihat bahwa keberhasilan dalam menjalankan production excellence dapat dicapai dengan meletakkan K3 menjadi salah satu pondasi pilar utama. Di mana K3 merupakan upaya melindungi pekerja sekaligus mencegah kejadian yang berpotensi menimbulkan fatality, personnel injury, kerugian dan juga dampak negatif lingkungan," katanya.
Baca Juga: Pupuk Kaltim Dinilai Jalankan Program TJSL Sesuai ISO 26000
David menyampaikan bahwa PKT juga terus terus melakukan peningkatan kinerja K3 dan lingkungan secara optimal melalui penerapan industry 4.0 dengan melakukan inovasi dan transformasi digital. Hal ini tentunya diharapkan menjadi strategi handal untuk memperkuat perusahaan dalam menghadapi tantangan di masa mendatang.
P2COVID-19 award yang diperoleh dengan predikat Platinum merupakan output dari komitmen dan kedisiplinan PKT dalam melaksanakan pencegahan dan penanggulangan COVID-19 dengan melaksanakan program 3T, pelaksanaan protokol kesehatan 6M, dan vaksinasi COVID-19 baik primer maupun booster untuk karyawan dan keluarga.
Menghadapi Pandemi COVID-19, dalam menjaga keberlangsungan usahanya, PKT menerapkan ISO 45005:2020 Pedoman Bekerja di Masa Pandemi, mengusung program-progam pencegahan dan penanggulangan COVID-19, menganalisis risiko yang mungkin terjadi, termasuk menggalakkan gerakan pekerja sehat melalui program VIRAL dan program kesehatan lainnya.
Selain itu, PKT juga memiliki komitmen kuat dalam pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS dan penyalahgunaan dan peredaran gelap NAPZA di tempat kerja.
Upaya ini dilakukan melalui pembentukan Komite Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS (P2HIV/AIDS) yang fokus pada sosialisasi, pelatihan, dan testing di lingkungan perusahaan dan masyarakat, khususnya pada kelompok berisiko.
PKT juga secara berkala memfasilitasi layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) dan edukasi HIV/AIDS-NAPZA yang juga meliputi tuberculosis (TB) dan infeksi menular seksual (IMS) bagi seluruh karyawan dan masyarakat Bontang, dengan partisipasi yang meningkat dari tahun ke tahun.
"Ini juga merupakan bagian dari komitmen PKT untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan Three Zero terkait HIV AIDS di tahun 2030, yaitu tidak ada kasus baru HIV/AIDS, tidak ada kematian akibat HIV/AIDS, serta tidak ada stigma dan diskriminasi ODHA," pungkas David.