Emiten Tambang Batu Bara DOID Kantongi Pendapatan Rp6,13 Triliun di Kuartal I 2023

Senin, 12 Juni 2023 | 09:40 WIB
Emiten Tambang Batu Bara DOID Kantongi Pendapatan Rp6,13 Triliun di Kuartal I 2023
Ilustrasi pertambangan batu bara. PT. Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) mencatat laporan kinerja perusahaan kuartal pertama 2023 yang lebih baik dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Emiten tambang batu bara PT. Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) mencatat laporan kinerja perusahaan kuartal pertama 2023 yang lebih baik dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu.

Strategi diversifikasi dan kinerja operasional berhasil meningkatkan pendapatan (revenue) sebesar USD409 juta atau setara Rp6,13 triliun, meningkat 23% dibandingkan tahun sebelumnya (Year-on- Year/YoY), didukung keberhasilan operasional di Indonesia dan Australia.

Capaian Delta Dunia Group juga didukung oleh angka volume overburden removal yang meningkat 9% dari 123,5 juta bank cubic meter (bcm) di Q1 2022 menjadi sebesar 134,4 juta bcm di Q1 2023. Dari sisi operasional, produksi batu bara meningkat sebesar 21,5 juta ton metrik atau naik 18% dari 18,3 juta ton metrik di Q1 2022 (YoY).

Mengutip laporang keuangan DOID, Senin (12/6/2023) EBITDA Perusahaan tumbuh sebesar 6% YoY. Margin EBITDA keseluruhan menurun sebesar 3% YoY karena adanya penurunan margin sebesar 2% di Indonesia, terutama akibat inflasi biaya.

Baca Juga: Habis Juragan Unta, Mayang Anak Doddy Sudrajat Juga Dilamar Pengusaha Batu Bara dan Berlian

Namun, program efisiensi biaya yang diterapkan Perusahaan berhasil menyeimbangkan sebagian besar inflasi harga aktual yang lebih tinggi. Oleh karena itu, laba operasional pada Q1 2023 meningkat meskipun nilai depresiasi lebih tinggi dan terjadi peningkatan London Inter-Bank Offered Rate (LIBOR).

Menyusul jumlah penagihan yang besar selama April dan Mei 2023, tingkat piutang Perusahaan kembali normal. Pengembalian pajak yang signifikan juga telah diterima sehingga meningkatkan posisi kas Perusahaan di Mei 2023. Belanja modal (capex) untuk Q1 2023 lebih rendah 57% YoY menjadi USD22 juta karena selesainya proyek-proyek yang sedang berjalan di Indonesia.

EBITDA yang meningkat dan turunnya angka capex disertai manajemen keuangan yang bijak dan implementasi teknologi dalam operasional perusahaan selama periode Q1 2023 telah memperkuat arus kas perusahaan menjadi USD14 juta pada Q1 2023.

Presiden Direktur Delta Dunia Group Ronald Sutardja mengatakan pencapaian yang kuat di kuartal pertama 2023 imbas operasi tambang perseroan di Indonesia dan Australia yang terus menunjukkan kinerja yang baik.

"Strategi diversifikasi kembali membuahkan sukses yang tergambar dari meningkatnya jumlah pendapatan dari bisnis Batu bara Metalurgi sekaligus mengurangi pendapatan dari Batu bara Termal," kata Ronald.

Baca Juga: Tambang Pasir di Garut Tidak Terkendali dan Merusak Lingkungan, Bupati: Izin Diberikan Provinsi Bukan Kewenangan Kabupaten

Sebanyak 15% dari pendapatan yang dibukukan pada kuartal I 2023 berasal dari aktivitas penambangan Batu bara Metalurgi di Australia. "Kami optimistis target pendapatan 25% dari diversifikasi komoditas akan tercapai pada akhir 2023 ini sekaligus mendukung pencapaian positif yang konsisten sepanjang 2023," katanya.

Selain itu DOID juga telah mendapatkan dan memperpanjang kontrak sebagai bukti kepercayaan yang diberikan oleh para pelanggan kelas dunia. Pada April 2023, salah satu anak perusahaan BUMA, BUMA Australia, mendapatkan kontrak baru senilai AUD60 juta atau setara Rp598,7 miliar dari BHP dan Mitsubishi Alliance (BMA) untuk menyediakan layanan penambangan batu bara dan pengolahan limbah di tambang Saraji, Queensland tengah, Australia.

Ini merupakan kontrak ketiga Delta Dunia Group dengan BHP-Mitsubishi Alliance, salah satu produsen batu bara metalurgi terbesar di dunia. Tambang Saraji merupakan salah satu tambang batu bara terbesar di Australia berdasarkan cadangan batubara yang dapat dipulihkan. Kontrak baru ini berjangka waktu 18 bulan dan memiliki opsi perpanjangan selama 18 bulan berikutnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI