Suara.com - Kementerian BUMN buka suara terkait dengan keluhan netizen yang curhat di media sosial dalam Rekrutmen Bersama BUMN 2023. Netizen mengeluh bahwa proses ujian online Rekrutmen Bersama BUMN 2023 mepet dengan waktu Shalat Jumat.
Menanggapi keluhan tersebut, Deputi SDM dan IT Kementerian BUMN Tedi Bharata menyebut, permasalahan netizen itu terjadi karena menggunakan Smartphone, sehingga tidak semua fitur berjalan baik.
"Yang bersangkutan juga telah mengakui dirinya mengikuti tes menggunakan ponsel dan tidak membaca secara detail petunjuk teknisnya. Hal seperti inilah yang perlu dihindari," ujarnya yang dikutip, Senin (12/6/2023).
Tedi melanjutkan, tes yang diikuti pada hari Jumat lalu hanya uji coba, buka tes sebenarnya. Dia menerangkan, uji coba tes agar para peserta punya waktu untuk mempersiapkan semua perangkat dan jaringan internet.
Baca Juga: Dimulai Besok, Ini Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Tes Online Rekrutmen Bersama BUMN!
Menurutnya, tes tersebut juga tidak wajin diikuti dan tidak pengaruhi penilaian. Kemudin, tes uji coba juga hanya berlangsung maksimal 30 menit, tapi bisa lebih cepat jika peserta bisa menjawab soal sebelum waktu berakhir.
Dalam video itu, pengguna akun memang mengakui dirinya menggunakan smartphone. Dalam dialog dengan sesama pengguna di platform itu, yang bersangkutan mengakui kesalahpahamannya.
Tedi menegaskan kembali bahwa sesuai persyaratan tes akan menggunakan PC/laptop serta kamera pada komputer PC/laptop wajib dinyalakan saat pelaksanaan ujian. Jika tidak, peserta akan otomatis gugur.
Tedi juga mengingatkan peserta untuk menghindari segala bentuk kecurangan dan mengedepankan akhlak saat mengikuti tahapan tes online.
Sebab, pelaku kecurangan akan dimasukkan dalam daftar hitam (blacklist) sehingga tidak dapat lagi mengikuti rekrutmen BUMN di tahun-tahun mendatang.
Baca Juga: 4 Tips Sukses Tes Online Rekrutmen Bersama BUMN 2023
Hal ini telah diterapkan pada peserta yang melakukan praktik curang saat tes Rekrutmen BUMN tahun lalu.
Untuk mendeteksi praktik kecurangan, kata Tedi, pihaknya telah memaksimal sistem proctoring. Prilaku yang dianggap praktik curang termasuk perjokian dan pembukaan tab, window, atau halaman lain pada perangkat yang digunakan saat tes.
Setelah pengerjaan tes selesai, peserta akan mendapatkan pop up notifikasi hasil tes yang telah dikerjakan sebagai bentuk transparansi.
Tedi menambahkan, rekrutmen BUMN tidak dipungut biaya apapun. Itu sebabnya, Tedi mewanti-wanti agar peserta mewaspadai upaya penipuan yang mengasnamakan RBB 2023, FHCI, ataupun Kementerian BUMN.
"Silakan jika ada masukan dari masyarakat, akan kita jadikan bahan evaluasi agar pelaksanaan RBB jadi lebih baik lagi," pungkas Tedi.