Diakui Dede Yusuf, mentalitas suporter Indonesia belum bisa menjadi jaminan keamanan, karena gesekan antara rivalitas sangat panas dan mudah memantik keributan.
Buat politisi asal Jawa Barat ini, kedamaian yang sesungguhnya dalam sebuah pertandingan sepak bola adalah ikut ditonton oleh suporter perempuan dan anak-anak di tribun tanpa ada keributan.
“Ya begini kita harus jujur, bahwa suporter kita ini belum bisa dikatakan dipercaya dalam konteks damai saat menonton sepak bola. Bayangan saya untuk titik kedamaian itu aman untuk ditonton perempuan dan anak. Saya pernah jadi suporter juga dan kita sebagai penonton itu jujur saja lebih emosi ketimbang pemain di dalam lapangan, apalagi jika timnya kalah atau mainnya tidak baik, karena emosi itulah bisa terjadi kericuhan,” ungkapnya.
Atas dasar itu, Dede Yusuf mengakui Komisi X DPR RI memasukan beberapa poin dalam Undang-undang (UU) olahraga agar dilakukan pembinaan kepada suporter.
“Kita dalam UU keolahragaan kan dilakukan untuk pembinaan kelakuan suporter untuk menjaga keamanan dari suatu pertandingan,” akuinya.
Lebih jauh Dede Yusuf mengatur, kebijakan yang dikeluarkan oleh PSSI ini sangat tepat demi menghindari kerusuhan antar suporter yang terjadi di beberapa daerah. “Ya saya nilai ini salah satu upaya agar tidak terjadi kejadian seperti Kanjuruhan atau kejadian kerusuhan suporter lainnya,” bebernya.
“Saya yakin suporter kita yang senior sudah sering kali mendapatkan bimbingan kumpul bersama-sama tapi ada generasi baru, sekarang kenakalan anak muda yang aneh-aneh jadi lifestyle buat mereka, dan itu sebelum mereka itu jadi fans benar, fans yang benar-benar sejati semua ingin menonton. Jadi yang senior harus bisa membuat yang muda untuk lebih dewasa tidak membuat ricuh ketika timnya kalah,” jelasnya lagi.
Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat ini meyakini betul dengan keputusan PSSI terkait larangan suporter tim tamu menonton langsung di stadion.
Buat Dede Yusuf, PSSI ditangan Erick Thohir mulai menunjukkan perubahan positif menuju kemajuan sepak bola Indonesia, dan itu terlihat dari keberhasilan Erick Thohir mendatangkan Timnas Argentina yang berstatus juara Piala Dunia 2022 ke Indonesia.
Baca Juga: CEK FAKTA: Tolak Argentina Main dengan Indonesia, Anies Baswedan Dipermalukan di Depan Publik
“Saya juga merasa apa yang dibangun PSSI saat ini sudah on the track, dengan berhasil mengundang Argentina itu sungguh prestasi yang cukup membanggakan, jadi harus bisa dipertahankan,” tutupnya.