Suara.com - Kompetisi Liga 1 2023/2024 hanya mengizinkan suporter tuan rumah menonton laga secara langsung. Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan, keputusan ini muncul lantaran tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 yang lalu.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf mengapresiasi upaya Ketua Umum PSSI Erick Thohir dalam menjaga stabilitas keamanan pada pertandingan Liga 1. Untuk itu, keputusan tersebut dinilai merupakan langkah yang tepat demi mengurangi kerusuhan suporter bola ke depannya serta membantu proses transformasi sepakbola nasional.
Apalagi, Indonesia masih berada di bawah pengawasan ketat organisasi sepakbola tertinggi di dunia, FIFA.
“Pada prinsipnya kita hargai putusan PSSI. Saya mendapat informasi kalau kebijakan ini dibuat karena polisi meminta PSSI untuk ikut juga mengamankan jalannya pertandingan,” kata Dede Yusuf kepada wartawan, Jum'at (9/6).
Menurut politisi Demokrat ini, rivalitas antar suporter di Liga Indonesia sangat keras hingga perlu ada langkah mitigasi dari PSSI maupun aparat kepolisian. Keputusan PSSI yang disampaikan oleh ketua umumnya Erick Thohir agar laga tandang tanpa suporter dari tim tamu sangatlah tepat, demi terciptanya keamanan di sepak bola Indonesia.
“Di lapangan banyak kan rivalitas dalam suporter tim sepak bola Indonesia. Jadi tidak diketahui bagaimana jaminan keamanan dari suporter yang punya sejarah panjang rivalitasnya, nah polisi meminta agar pertandingan hanya di hadiri suporter tuan rumah agar konflik akibat rivalitas suporter ini tidak terjadi dan PSSI menerima dengan membuat kebijakan ini,” ucapnya.
Dikatakan Dede Yusuf, langkah yang diputuskan oleh Erick Thohir ini sangat tepat untuk stabilitas keamanan. Apalagi, Indonesia akan memasuki tahun politik yang sangat rentan terjadi konflik.
Oleh sebab itu, keputusan larangan suporter tim tamu datang menonton secara langsung sangatlah tepat demi menjaga keamanan dan keselamatan suporter, apalagi antar suporter rivalitas.
“Selain itu kompetisi musim depan itu kan ada di tahun politik, nah sekecil apapun masalah ataupun kericuhan itu bisa menjadi pemantik akan terjadinya masalah yang lebih besar. Jadi saya apresiasi langkah PSSI ini yang juga mempertimbangkan hal itu,” ujarnya.
Baca Juga: CEK FAKTA: Tolak Argentina Main dengan Indonesia, Anies Baswedan Dipermalukan di Depan Publik
“Tak cuma itu kan FIFA sampai sekarang masih melakukan pemantauan, artinya bisakah dalam pelaksanaan liga besok, berhasil tanpa kerusuhan suporter yang terjadi, kalau berhasil berarti kita sudah menunjukan hal positif bagi sepak bola kita kepada FIFA, tapi kalau gagal ya berarti kita tidak bisa memegang kepercayaan dari FIFA ini, karena kita sebagai DPR juga akan melakukan pengawasan agar kebijakan ini bisa terlaksana dengan baik,” jelasnya.