Mengintegrasikan Industri Hulu Hingga Hilir Sawit Berkelanjutan

Iwan Supriyatna Suara.Com
Kamis, 08 Juni 2023 | 08:45 WIB
Mengintegrasikan Industri Hulu Hingga Hilir Sawit Berkelanjutan
Minyak kelapa sawit disebut tidak berbahaya. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Industri perkebunan kelapa sawit sebagai industri hulu sawit memang berkembang pesat di Indonesia sebagai industri yang tahan krisis. Bertumbuhnya produksi minyak sawit mentah atau CPO setiap tahunnya, mendorong banyak pertumbuhan ekonomi di masyarakat, sekaligus mendorong tumbuhnya industri hilir nasional.

Produksi CPO yang terus bertumbuh di Indonesia, kian memperkokoh keberadaan Indonesia sebagai produsen terbesar CPO dunia. Sejak melampaui produksi CPO Malaysia tahun 2005 silam, predikat sebagai produsen terbesar CPO telah didampuk Indonesia pada 2006 silam hingga dewasa ini.

Pertumbuhan produksi CPO Indonesia juga terus bertumbuh setiap tahunnya, berdasarkan data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) pada tahun 2022, produksi CPO Indonesia telah mencapai 46,73 juta ton.

Secara global, produksi CPO Indonesia telah berkontribusi hingga 51% dari pasokan minyak sawit yang dikonsumsi masyarakat dunia. Peranan Indonesia sebagai produsen CPO terbesar dunia ini, menjadi sangat penting keberadaannya, lantaran konsumsi masyarakat global selalu mengalami peningkatan permintaan setiap tahunnya.

Melalui pertumbuhan produksi CPO setiap tahunnya, tentu membutuhkan dukungan dari banyak pihak guna mengembangkan industri minyak sawit berkelanjutan di Indonesia.

Pasalnya, keberadaan produksi CPO yang terus bertambah, membutuhkan dukungan domestik guna memperkuat penetrasi pasar domestik akan minyak sawit berkelanjutan.

Dengan mengintegrasikan industri hulu hingga hilir di Indonesia, menjadi bagian dari strategi nasional guna mendukung keamanan pangan dan energi nasional.

Sebab, melalui pembangunan industri hilir yang terintegrasi dengan hulunya, akan menjadi kekuatan besar bagi industri minyak sawit nasional.

Diungkapkan Analis Kebijakan Ahli Madya Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko), Khadikin, sampai hingga saat ini jumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit Indonesia telah sebanyak 2.511 yang tersebar di 26 provinsi.

Baca Juga: Mendag Zulhas Bertemu Menteri Malaysia Bahas Rencana Penandatanganan Perjanjian Perdagangan Perbatasan

Dimana kapasitas produksi telah mencapai 84,8 juta ton dengan utilisasi sekitar 55% menghasilkan 47 juta ton CPO (minyak sawit mentah).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI