Heboh Dua Emiten BUMN Dituding Poles Laporan Keuangan, BEI Tutup Mulut

Rabu, 07 Juni 2023 | 15:10 WIB
Heboh Dua Emiten BUMN Dituding Poles Laporan Keuangan, BEI Tutup Mulut
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan bahwa pihaknya sudah memproses dugaan pemalsuan laporan keuangan tersebut.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah meminta penjelasan kepada dua emiten BUMN Karya yakni PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) yang dituding melakukan manipulasi laporan keuangannya.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan bahwa pihaknya sudah memproses dugaan pemalsuan laporan keuangan tersebut.

"Kami sudah proses, kami sudah lakukan hearing, kami sudah lakukan follow up dengan permintaan penjelasan, kata Nyoman di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (7/6/2023).

Meski demikian Nyoman menutup rapat mulutnya ketika ditanya hasil dari pemeriksaan yang telah dilakukan tersebut.

Baca Juga: Ramai Soal WSKT dan WIKA Manipulasi Laporan Keuangan, OJK Bisa Apa?

"Tentu kita nggak bisa buka di sini, karena masih ada beberapa hal statusnya dalam proses kita ke mereka. Once, kita sampaikan dalam bentuk tertulis," katanya.

Selain itu, pihaknya juga tengah memeriksa laporan keuangan perusahaan yang diduga dipoles. Namun lagi-lagi Nyoman enggan untuk memberikan bocorannnya terkait pemeriksaan tersebut.

"Kami nggak boleh ke substansi ini masih dalam proses, once ada informasi yang perlu mereka sampaikan semua ada di website kita, apa yang kita lakukan, apa yang kita emphasizing," ucapnya.

Sebelumya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerima laporan terkait adanya dugaan manipulasi laporan keuangan dua perusahaan terbuka BUMN Karya yakni PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dan Wijaya Karya Tbk (WIKA).

OJK sendiri bersiap memberikan sanksi jika dua emiten tersebut terbukti melakukan pelanggaran.

Baca Juga: Saham GOTO Tiba-tiba Melambung, OJK Sebut Masuk Akal dan Wajar

"Tentunya kami sedang melakukan pengkajian terhadap WSKT dan WIKA. Kita masih belum bisa mengatakan ada fraud atau tidak masih dalam menelaahan," kata Kepala Eksekutif Pengawasan Pasar Modal Keuangan Derivtif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi dalam konfrensi persnya dikutip Rabu (7/6/2023).

Inarno mengatakan jika nantinya terbukti ada pelanggaran yang dilakukan dua BUMN Karya itu, OJK akan memberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku.

"Tentunya kalau memang sekiranya ada pelanggaran-pelanggaran pasti kami berikan saksi yang sesuai dengan aturan yang berlaku," katanya.

Dugaan manipulasi laporan keuangan ini pertama kali dihembuskan oleh pihak Kementerian BUMN sendiri yang mengatakan adalah Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan komisi VI DPR RI, Senin (5/6/2023) lalu.

“Isu tata kelola keuangan seperti Waskita dan WIKA pelaporan keuangan tidak sesuai dengan kondisi riilnya. Artinya dilaporkan seolah olah untung bertahun tahun tapi arus kasnya tidak pernah positif,” ungkap dia,

Ia bilang pihaknya sedang investigasi laporan keuangan kedua BUMN karya itu untuk memastikan pelaporan keuangan yang telah disampaikan nyata atau perlu restatement (pengungkapan ulang) seperti yang telah dilakukan pada Perumnas.

“Jika restatement kita sebagai pemegang saham pengendali dari BUMN karya bisa mencabut Volledig Acquit et de charge( red:pembebeasan tanggung jawab sepenuhnya) pengelola lama, artinya kalau ada unsur pidana dalam pelaporan keuangan itu kita bisa tuntut kepada manajemen lama yang melakukan itu,” ancam dia.

Ia melanjutkan, langkah itu telah dilapor kepada kepala BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) untuk menelisik lebih dalam laporan keuangan BUMN karya tersebut.

“Jika ada fraud kita akan melakukan tindakan tegas agar ada efek jera, jangan sampai manajemen itu membuat laporan keuangan yang overstatement tapi kemudian bangkrut setelahnya,” ingat dia.

Namun dia mengakui, pasar industri BUMN karya penuh dengan persaingan ketat sehingga proyek proyek karya ini hanya menghasilkan marjinnya kecil sekali yakni ada 2-3 persen bahkan ada yang rugi di EPC.

"Sehingga BUMN karya itu selama ini hanya memutar cash flow (arus kas) saja karena keuntungannya kecil sekali. Bahkan di EPC rugi semua.” Kata dia.

Ia memandang perlu perbaikan secara ekosistem agar ekosistem proyeknya sehat, guna memastikan BUMN karya dapat untung.

“Percuma punya BUMN karya tidak akan pernah untung,” ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI