Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajukan tawaran kepada para hadirin pada acara Ecosperity Week di Singapura untuk tinggal di Ibu Kota Negara Nusantara, Kalimantan Timur.
Presiden Jokowi menggunakan bahasa Inggris dalam pidatonya saat menjadi pembicara di Ecosperity Week 2023. Dalam pidatonya, beliau sempat menyebutkan tentang lonjakan harga rumah di Singapura yang terus meningkat.
"Saya juga tahu bahwa harga rumah di sini terus meningkat dengan cepat. Mungkin tinggal di Nusantara bisa menjadi pilihan," kata Presiden Jokowi, seperti yang terlihat dalam tayangan virtual melalui akun YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta pada hari Rabu.
Presiden memastikan bahwa saat ini pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sedang berlangsung.
Baca Juga: Momen Jokowi 'Salah Pidato' Singgung Pilpres 2024 Saat Bertemu Investor di Singapura
Beliau menjelaskan mengenai pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan dan penyediaan air minum, serta pembangunan fisik di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan yang akan selesai pada tahun 2024 menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Selain itu, Jokowi juga menawarkan pembiayaan melalui investasi swasta sebanyak 300 paket investasi di berbagai sektor, seperti perumahan, transportasi, energi, dan teknologi.
"Untuk sektor swasta pada tahap awal, kami telah menyiapkan 300 paket investasi dengan total nilai 2,6 miliar dolar AS dalam berbagai sektor, termasuk perumahan, transportasi, energi, teknologi, dan lain-lain," kata Jokowi.
Dalam pidatonya, Presiden juga meyakinkan bahwa investasi di IKN akan tetap aman dan berkelanjutan, terlepas dari siapa pun Presiden RI yang terpilih pada Pemilu 2024.
Jokowi mempromosikan IKN Nusantara sebagai kota yang nyaman untuk tinggal dan berbisnis karena kota pintar ini dikelilingi oleh alam dengan 65 persen wilayahnya berupa hutan.
Baca Juga: Survei: Pemilih Jokowi-Maruf di Pilpres 2019 Mayoritas Dukung Ganjar Pranowo
"Jadi, saya sarankan agar tidak menunggu terlalu lama. Jangan hanya duduk dan menonton. Ini adalah peluang emas yang sangat menarik di Indonesia yang dapat dijadikan bagian oleh semua orang," katanya.
Acara tersebut bertujuan untuk mempertemukan pemimpin bisnis global, pembuat kebijakan, investor, dan masyarakat sipil dari berbagai industri untuk membahas tindakan transformasional terkait iklim.