Suara.com - Emiten milik taipan Garibaldi Thohir atau yang dikenal Boy Thohir makin agresif saja dalam 'bermain' di industri baterai kendaraan listrik nasional.
Lewat bendera PT Merdeka Batteray Materials Tbk (MBMA) perusahaannya akan membeli 60 persen kepemilikan saham pada PT Huaneng Metal Industry, pemilik converter penghasil High Grade Nickel Matte (HGNM) senilai USD75 juta.
Mengutip keterangan resmi emiten tambang nikel itu pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (7/6/2023) bahwa langkah ini merupakan salah satu strategi bisnis sebagai perusahaan induk usaha dalam bidang industri nikel.
“Hal ini diyakini oleh Perseroan sebagai langkah awal untuk dapat mengembangkan kinerja entitas anak usaha dengan memberikan sinergi dan keberlanjutan alur produksi nikel sampai kepada produk akhir yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan,” tulis manajemen MBMA.
Baca Juga: 117 Perusahaan Antre Mau IPO, Incar Dana Rp 139 Triliun
Dijelaskan, perusahaan sasaran telah mempertahankan tingkat produksi tahunan sebesar 50.000 ton nikel dalam nikel matte.
Nikel matte adalah produk antara yang digunakan untuk memproduksi nikel sulfat, yang merupakan komponen integral dari rantai nilai baterai.
Berdasarkan data historis, nikel matte mencapai margin yang lebih tinggi dari NPI, dengan tingkat pembayaran yang lebih tinggi per ton nikel basis.
Sedangkan dalam laporan keuangan tahun 2022, Huaneng Metal Industry membukukan laba senilai USD15,357 juta dari hasil penjualan setara USD160,79 juta.
Untuk memuluskan rencana itu, Huang Metal Industry akan menerbitkan 27.527 saham baru senilai USD32 juta.
Baca Juga: Kuartal I 2023, Pendapatan Emiten VTNY Melesat 243%
Tak cukup itu, perseroan juga membeli 36.909 saham senilai USD42 juta milik pemilik lama, Plenceed dan 80 lembar senilai USD93.001 milik Perlux.