Suara.com - Waroeng Kopi Klotok menjadi salah satu destinasi yang bisa dibilang wajib dikunjungi saat berada di Yogyakarta. Tempat makan yang satu ini selalu ramai dikunjungi masyarakat, di mana suasana restoran yang bernuansa pedesaan dengan masakan rumahan menjadi alasan pengunjung mendatangi restoran ini.
Sejumlah pejabat dan kalangan selebritas pernah mampir untuk sekadar mengisi perut di tempat makan yang terletak di Jalan Kaliurang KM 16, Yogyakarta ini. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya tulisan-tulisan tangan berisi komentar beserta nama terang dan tanda tangan tamu di restoran yang lebih dikenal dengan nama Kopi Klotok ini.
Komentar yang ditulis tangan itu dipajang di sebagian besar dinding yang terbuat dari kayu, di antaranya adalah Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono, Menteri Keuangan Sri Mulyani, aktor Hamish Daud, aktris Maudy Ayunda, sutradara Garin Nugroho, pembawa acara Najwa Shihab, dan masih banyak lagi figur publik lain yang sudah mencoba suguhan khas pedesaan di Kopi Klotok.
Ternyata, Kopi Klotok tidak hanya ada di Yogyakarta saja. Bagi Anda yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya, jika ingin merasakan suasana khas Yogyakarta, maka wisata Kopi Klotok di Bogor bisa dijadikan pilihan. Lokasi wisata Kopi Klotok ini tepatnya ada di Desa Kopo, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Baca Juga: Warung Kopi Klotok Jogja Jadi Sasaran Jokowi dan Keluarga untuk Nikmati Akhir Pekan
Suasana khas Yogyakarta yang ada di tempat wisata Kopi Klotok Bogor ini adalah adanya teras yang dilengkapi juga dengan kursi dan meja dari kayu yang disediakan untuk pengunjung. Di sekitar area wisata Kopi Klotok Bogor juga tersedia pepohonan rindang, dan suasa yang terasa sejuk. Banyak pengunjung yang ingin merasakan suasana khas Yogyakarta, kemudian wisata Kopi Kolotok ini menjadi salah satu pilihannya.
Kopi Klotok memang sangat populer, tak heran banyak yang penasaran seperti apa profil pemilik Kopi Klotok ini.
Profil Pemilik Kopi Klotok
Kopi Klotok menawarkan nuansa rumah Jawa lawas dengan arsitektur dan ornamen bangunannya, kemudian cara pemasakan dilakukan dengan menggunakan tungku di dapur bergaya lawas, juga halaman belakang yang berbatasan dengan lahan perkebunan. Ditambah lagi menu-menu yang disediakan benar-benar masakan rumahan biasa, yang mungkin saat ini mulai sulit untuk dijumpai.
Di Yogyakarta, Kopi Klotok dibangun di atas lahan seluas 3.000 meter persegi menggunakan bahan kayu dan berbentuk rumah Joglo khas Jawa, di mana bahan-bahan tersebut merupakan rumah nenek sang pemilik yang berada di Magelang, yang kemudian dibawa ke Yogyakarta.
Baca Juga: 4 Tempat Makan dengan Suasana Alam di Jogja
Sri Handayani, pemilik Kopi Klotok mengawali Kopi Klotok dengan niat ikhlas untuk bisa berguna bagi orang lain, selain juga untuk menyambung hidup. Selain ikhlas, Sri Handayani juga memiliki satu prinsip hidup yang sangat diyakini, di mana prinsip itu adalah prinsip berbagi. Tidak hanya untuk hidupnya, melainkan juga dalam menjalankan usaha Kopi Klotok ia menerapkan prinsip itu.
Dilansir dari berbagai sumber, Sri Handayani adalah seorang wanita asal Magelang, Jawa Tengah yang juga pernah menjadi karyawan di Semarang. Diketahui, pada saat awal memulai usaha Kopi Klotok, Sri Handayani sudah mendekati masa pensiun sebagai seorang pegawai di salah satu bank swasta. Ia mempekerjakan kurang lebih 30 karyawan yang diambil dari orang-orang yang pernah bekerja membantu keluarganya dahulu.
Menariknya, Kopi Klotok juga memberikan promo bagi setiap ibu hamil yang datang. Bagi Anda yang sedang berkunjung ke Yogyakarta dan ingin mendapatkan suasana "rumah nenek" yang begitu kentara, Anda bisa mampir ke Waroeng Kopi Klotok yang buka dari pukul 07.00 hingga 22.00 waktu setempat.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama