Suara.com - PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMAN) berencana melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) pada Juni 2023 ini.
Calon emiten ini bakal melepas sebanyak-banyaknya 7,28 miliar saham baru atau setara dengan 10 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor setelah IPO.
Adapun harga per lembar saham yang ditawarkan kepada masyarakat berkisar antara Rp1.650 sampai Rp1.775, sehingga dana segar yang dapat dihimpun perseroan sebanyak Rp12,93 triliun.
"Sebagian besar (dana segar IPO) akan digunakan untuk kegiatan pengembangan usaha. Aksi korporasi ini merupakan salah satu langkah strategis untuk mengembangkan bisnis yang berkelanjutan di era transisi energi, yang akan mendorong permintaan akan komoditas tembaga di masa mendatang," ucap Presiden Direktur AMMAN Alexander Ramlie dalam keterangannya, ditulis Jumat (2/6/2023).
Baca Juga: Amman Mineral Internasional (AMMN) IPO Hari Ini, Simak Prospeknya
Adapun, masa penawaran awal atau bookbuilding akan dilaksanakan mulai 31 Mei hingga 16 Juni 2023. Masa penawaran umum direncanakan pada 28 Juni-3 Juli 2023.
Rencananya, AMMAN akan tercatat di Papan Perdagangan Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) menggunakan kode saham AMMN. Untuk rencana aksi korporasi ini, perseroan telah menunjuk PT BNI Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek (Joint Lead Underwriters).
Alexander menegaskan, perseroan akan senantiasa menjalankan operasional dengan prinsip berkelanjutan. Salah satunya adalah pengoperasian PLTS terbesar di Indonesia saat ini untuk operasional pertambangan, dengan kapasitas puncak 26,8 megawatt (MW) sejak Juni 2022.
"Dengan PLTS tersebut, perseroan dapat berkontribusi mengurangi emisi CO2 hingga 40 ribu ton per tahun. Peningkatan produktivitas dan efisiensi haul truck juga dapat menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 30 persen," terangnya.
Selain berbagai upaya pengelolaan sumber daya, AMMAN juga melakukan berbagai inisiatif bagi masyarakat sekitar wilayah operasional yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat.
Baca Juga: Calon Emiten Tambang Mineral Keluarga Panigoro Mau IPO, Lepas 7,2 Miliar Saham
"Program pendidikan vokasi bagi generasi muda di wilayah KSB, peningkatan kapasitas UMKM, serta pengembangan pariwisata berkelanjutan menjadi bagian utama dari Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM)," jelas Alexander.