Suara.com - Transformasi digital sudah menjadi keharusan bagi perusahaan atau organisasi. Namun, proses transformasi tidaklah semudah membalik telapak tangan. Masih ada banyak perusahaan yang gamang memulai transformasi, bingung menentukan arah, hingga merasa belum mendapatkan hasil padahal sudah membakar duit untuk investasi digital.
Sebagian perusahaan, lantaran latah agar tak dicap kuno, tampak terlalu ambisius melakukan transformasi digital tanpa disertai tujuan dan arah jelas. Akibatnya, proyek transformasi sering terasa terlalu rumit dan membuat perusahaan ingin menyerah.
Menawarkan inspirasi dan solusi atas beberapa persoalan tersebut, Marketeers Tech for Business kembali digelar untuk kedua kalinya setelah sukses tahun lalu. Event yang akan diadakan pada 27 Juni mendatang di CGV Grand Indonesia, Jakarta ini, mengusung tema “DRIVING DIGITAL: In Charge in Your Company’s Future.”
“Transformasi digital itu bukan sekadar perihal pemanfaatan teknologi, tetapi juga pengembangan manusia. Dalam proses driving digital, driver-nya tetaplah manusia. Cool factor dalam proses ini tidak melulu digital, tetapi juga sentuhan manusia. Karena itu, Marketeers Tech for Business kali ini mengangkat pentingnya kolaborasi manusia dan teknologi dalam transformasi digital,” ujar Iwan Setiawan, CEO Marketeers.
Baca Juga: Terkait Laporan Anak AG ke Mario Dandy atas Dugaan Pencabulan, Penyidik Berhasil Kantongi Bukti Ini
Tema Driving Digital dibagi menjadi tiga track, yakni digital mindset, digital customer experience (CX), dan digital marketing. Digital mindset mengangkat pentingnya membangun kultur dan mindset digital dalam proses transformasi. Termasuk kepemimpinan agile dalam perusahaan atau organisasi sangat menentukan transformasi tersebut.
Track digital CX akan membahas cara-cara efektif dalam mengelola pengalaman pelanggan di aplikasi mobile, mengelola serta mengop9malkan database marketing untuk mencapai tujuan-tujuan pemasaran seperti customer management, product management, dan brand management.
Track ini juga membahas strategi omnichannel marketing yang mendukung performa penjualan. “Saat ini, konsumen hidup secara phygital, di dunia online dan offline. Karena itu, pemasar harus menjumpai mereka secara omnichannel sesuai customer journey saat ini,” kata Iwan.
Sementara, track digital marketing akan mengulas kiat membangun merek yang tangguh di dunia digital, membuat branded content yang viral dan berdampak, dan cara memaksimalkan return on ad spend (ROAS).
“Banyak perusahaan latah melakukan digital marketing, namun kurang memahami cara kerja konten di platform digital. Akibatnya, mereka merasa buang-buang duit namun kurang mendapat apa yang mereka harapkan. Tech for Business menjawab persoalan ini dengan menghadirkan pembicara-pembicara yang cakap di bidangnya, seperti Google Indonesia,” imbuh Iwan.
Baca Juga: Literasi Digital Kemenkominfo di Tegal: Tantangan Transformasi Digital untuk Kemajuan Ekonomi