Alasan KAI Ubah Kursi Tegak Pada Kelas Ekonomi

Rabu, 31 Mei 2023 | 12:27 WIB
Alasan KAI Ubah Kursi Tegak Pada Kelas Ekonomi
Tampilan Modifikasi Kursi pada Gerbong Kereta Kelas Ekonomi non Subsidi/DOK KAI
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Media sosial kekinian tengah dihebohkan dengan pergantian kursi tegak oleh KAI pada kelas ekonomi. Banyak netizen bertanya-tanya alasan KAI yang mengganti kursi tegak di gerbong kereta kelas ekonomi.

VP Public Relations KAI Joni Martinus menjelaskan, pergantian kursi tegak itu pada kereta ekonomi non subsidi atau komersial. Pergantian ini sebagai upaya peningkatan pelayanan di kelas ekonomi.

Kekinian, telah ada 4 gerbong kereta ekonomi yang kursi tegaknya telah berganti dengan yang kursi yang bisa disesuaikan. Melalui modifikasi ini, jumlah kursi yang tadinya berkapasitas 80 tempat duduk, kini menjadi 72 tempat duduk, sehingga memberikan kesan yang lebih luas.

Keunggulan lainnya yaitu kursinya dapat disandarkan (reclining) dan diputar (revolving) seperti kursi pada kereta eksekutif.

Baca Juga: BUMN Ramai-ramai Pamer Pengembangan UMKM Indonesia

Selain itu pada interior kereta juga ditambahkan Public Information Display System (PIDS) yang dapat menampilkan jam dan suhu. Interior kereta juga dimodif mirip dengan kereta eksekutif seperti bentuk bagasi dan nuansa interior yang lebih cerah.

Tak hanya itu, modifikasi juga dilakukan pada toilet dengan nuansa yang lebih mewah dan menggunakan toilet duduk.

Joni mengatakan, untuk rencana operasionalnya akan dirangkaikan untuk kereta api apa dan kapan waktunya, sampai dengan saat ini masih dalam kajian manajemen. Yang pasti, dalam waktu dekat pelanggan kereta ekonomi akan merasakan pengalaman yang berbeda, dan pastinya lebih nyaman.

"Melalui modifikasi ini, KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan ke depannya untuk menjadikan perjalanan kereta api aman, nyaman, dan sehat," imbuh dia.

Baca Juga: Kronologi Wanita Melahirkan di Gerbong Kereta KA Walahar

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI