Tinjau Lahan di Kendal, Anggoro Eko Cahyo Jajaki Kemungkinan Pembangunan Rusunawa bagi Peserta BPJS Ketenagakerjaan

Rabu, 31 Mei 2023 | 10:50 WIB
Tinjau Lahan di Kendal, Anggoro Eko Cahyo Jajaki Kemungkinan Pembangunan Rusunawa bagi Peserta BPJS Ketenagakerjaan
Direktur BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo di Kendal, Jawa tengah. (Dok: BPJamsostek)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo meninjau salah satu lokasi tanah milik Pemerintah Daerah Kabupaten Kendal di wilayah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Selasa siang (30/5/2023).

Tinjauan tersebut bertujuan untuk melihat kemungkinan akan dibangunnya Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) bagi pekerja, yang merupakan peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Dalam keterangannya saat tinjauan, Anggoro mengatakan komitmen pihaknya untuk terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan produktivitas para pekerja, salah satunya melalui penyediaan fasilitas permukiman yang layak, terjangkau, dan dekat dengan tempat kerja. 

“Kami BPJS Ketenagakerjaan memang memiliki kewajiban menyiapkan rumah susun sewa untuk pekerja, sebagaimana yang kita miliki di Batam dan Cikarang. Saat ini, kita punya kurang lebih 1.800 kamar. Kita melihat, Jawa Tengah ini potensinya besar karena banyak pekerja Jawa Barat yang juga pindah ke Jawa Tengah, salah satunya di Kendal ini,” jelas Anggoro.

Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Bandung Suci dan Disnaker Kota Bandung Sambangi Peserta yang Kecelakaan

Ia menambahkan, pembangunan rumah susun ini sifatnya adalah kolaborasi, yang mana pemerintah daerah akan menyiapkan lahannya sedangkan BPJS Ketenagakerjaan akan mendirikan bangunan yang kemudian akan mengelolanya.

“Intinya, ini punya pemda, tapi bangunannya akan kita bangun, dan yang akan sewa adalah para pekerja, yang juga peserta BPJamsostek,” tambahnya.

Adapun total unit rumah susun BPJS Ketenagakerjaan saat ini berjumlah 19 twin block, yang masing-masing terletak di rusun Cikarang sebanyak 2 tower dengan 245 kamar, rusun Kabil Batam sebanyak 10 tower dengan 1.000 kamar, rusun Bumi Lancang Kuning Batam sebanyak 6 tower dengan 564 kamar, serta rusun Muka Kuning Batam dengan jumlah 78 kamar. Masing-masing unit maksimal berpenghuni 4 orang.

Menurut Anggoro, pembangunan rusunawa ini juga sangat bergantung kepada pemda, karena pemda akan menyampaikan pola kerja sama yang memungkinkan. Sedangkan pihaknya akan meminta pola kerja sama dengan durasi yang panjang, sehingga waktu yang dibutuhkan dalam membangun rusunawa akan sesuai dengan pemanfaatannya yang juga panjang untuk para pekerja.

“Lahan di sini kita lihat cukup baik, kita juga akan melihat ke depan jalannya seperti apa, dan ini merupakan daerah kawasan KEK (Kawasan Ekonomi Khusus), jadi harusnya potensinya untuk pekerja juga besar,” ujarnya.

Baca Juga: Baru Dibangun 3 Tahun, Rusunawa Pemkab OKU Timur Senilai Rp 17 Miliar Terbengkalai

Anggoro menyampaikan, tujuan utama pembangunan rusunawa ini adalah menjamin seluruh pekerja dan juga pemberi kerja untuk dapat bekerja dengan keras dan optimal, sedangkan untuk segala kecemasan akan risiko kerja yang ada bisa dialihkan kepada negara melalui BPJS Ketenagakerjaan.

“Harapannya dengan dekat kantor, pekerja akan hemat biaya transportasi, tidak capek sehingga di kantornya atau perusahaannya pekerja akan lebih produktif, namun tidak hanya pekerja, rusun ini juga akan bermanfaat bagi pemberi kerja/ perusahaan, pemilik akan jadi lebih senang, karena tahu bahwa rumah pekerjanya berlokasi tidak jauh dari kantor/ pabrik, risiko kecelakaan akan semakin kecil, setibanya di kantor pekerja masih akan fresh dan segar, dan berujung pada produktivitas pekerja yang semakin baik lagi,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI