Mengintip Konsep Pembangunan Sustainable Development di Kawasan Industri Jababeka

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 31 Mei 2023 | 06:03 WIB
Mengintip Konsep Pembangunan Sustainable Development di Kawasan Industri Jababeka
PT Jababeka Infrastruktur, sebagai pengelola Kawasan Industri Jababeka.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Isu pembangunan berkelanjutan (sustainable development) kian penting diprioritaskan mengingat semakin terasanya dampak perubahan iklim. Ya, karena seluruh rantai kegiatan ekonomi, mulai dari logistik, manufacturing, pemanfaatan energi, dan konsumsi, memberikan tekanan pada lingkungan kita yang berdampak pada berkurangnya daya dukung lingkungan pada kegiatan ekonomi di masa depan.

Cynthia Hendrayani COO PT Jababeka Infrastruktur selaku pengelola Kawasan Industri Jababeka, menuturkan, di sektor air contohnya, urbanisasi dan industrialisasi di Cikarang membutuhkan energi dan air dalam jumlah yang besar. Pemanfaatan air tanpa memperhatikan dampak lingkungan yang terjadi, mengakibatkan terus turunnya kualitas dan kuantitas sumber daya air.

“Apabila tidak dirawat dengan baik, maka ada satu titik di mana sumber daya air yang ada tidak lagi mampu mendukung kegiatan ekonomi yang sudah ada, apalagi mendukung pertumbuhan ekonomi,” jelanya ditulis Rabu (31/05/2023).

Cynthia menambahkan, konsep pembangunan berkelanjutan mengacu pada pembangunan dan kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan saat ini namun tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.

Baca Juga: Kampoeng Joglo Launching, Realisasi Investasi di KEK Tanjung Lesung Terus Alami Progres

Keberlanjutan (sustainability) diwujudkan dengan terus memperhatikan kondisi lingkungan dan melakukan tindakan-tindakan dalam kegiatan ekonomi kita yang sifatnya menetralisir tekanan lingkungan. Sehingga daya dukung lingkungan dapat terus dipertahankan.

“Dalam contoh diatas, keberlanjutan sumberdaya air dapat terjadi apabila kegiatan ekonomi bisa dilaksanakan tanpa mengakibatkan degradasi lingkungan, dengan melakukan konservasi air misalnya,” ujar Cynthia.

Dalam konteks industri di Kawasan Industri Jababeka-Cikarang, kata Cynthia, industri berkelanjutan menciptakan barang dan jasa dengan tetap merawat kondisi ekologi, dengan berfokus pada tiga pilar utama, yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Industri berkelanjutan (sustainable industry) secara proaktif mencegah, mengurangi, dan menetralisasi limbah dan polutan yang mengurangi kualitas dan daya dukung lingkungan.

PT Jababeka Infrastruktur, sebagai pengelola Kawasan Industri Jababeka, mendorong terus terjadinya kegiatan ekonomi dengan mendorong industrinya untuk memperhatikan keberlanjutan lingkungan, dengan mengadopsi konsep zero waste, cleaner production, green productivity, atau green company.

Baca Juga: Jababeka Hadirkan Transportasi Ramah Lingkungan di Cikarang Bersama BEAM Mobility

“Termasuk dengan memudahkan industrinya untuk melakukan pemantauan lingkungan dengan keberadaan laboratorium lingkungan yang telah terakreditasi KAN,” ungkap Cynthia.

Dikatakan Cynthia, sebagai langkah nyata komitmen, Jababeka Infrastruktur – salah satu anak perusahaan PT Jababeka Tbk – membentuk Jababeka Net Zero Forum untuk menjembatani terjadinya dekarbonisasi dalam industri-industri dalam wilayah Kawasan Industri Jababeka.

Forum ini merupakan wadah bagi perusahaan-perusahaan untuk berbagi ilmu atau knowledge sharing, dan mewadahi kegiatan-kegiatan yang berdampak lebih besar bila dilakukan secara bersama-sama dalam kawasan.

“Seperti pengelolaan sampah, pengolahan air limbah. Contohnya adalah dengan memasang PLTS Atap di seluruh water treatment plant-nya, maka Jababeka menghasilkan air bersih rendah karbon bagi seluruh industri di Kawasan Industri Jababeka,” terang dia.

“Kedepannya, dalam kerangka pembangunan berkelanjutan dan perannya sebagai penyedia infrastruktur kawasan (industri Jababeka), Jababeka Infrastruktur akan mengambil tiga inisiatif utama: yaitu water circularity, material and energy circularity, dan low carbon public transport,” imbuh Cynthia.

Lebih lanjut, Cynthia mengatakan, dengan program water circularity, Jababeka mendorong terjadinya konservasi dan pemanfaatan sumber daya air yang closed-loop atau non-linear. Air yang telah dimanfaatkan, akan diolah dengan sistem yang menghasilkan energi terbarukan untuk dapat kembali dimanfaatkan sebagai air baku.

Melalui program material and energy circularity, sampah dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan industri, sementara melalui program public transport, maka pemanfaatan bahan bakar untuk transportasi akan berkurang secara sistematis.

“Melalui tiga inisiatif ini, Jababeka berpartisipasi dalam upaya menjamin keberlanjutan kawasannya dengan memastikan keberadaan air, energi bersih, dan lingkungan yang relatif bebas asap kendaraan, di masa mendatang,” tandas Cynthia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI