Suara.com - Tak ada yang menyangka perkembangan kecerdasan buatan (AI) telah membuat pria ini mengantongi ratusan triliun dalam waktu semalam.
Dia adalah pendiri dan CEO Nvidia Jensen Huang yang kekayaanya meningkat US$ 6,5 miliar atau setara Rp97,5 triliun dengan kurs Rp15.000 pada hari Kamis lalu (25/5/2023).
Kekayaan ini berkat harga saham yang dimilikinya melonjak 24 persen ke rekor tertinggi berkat laporan pendapatan triwulanan yang mengalahkan analis dan permintaan besar untuk chip yang akan menggerakkan revolusi kecerdasan buatan (AI).
Huang memiliki sekitar 3 persen saham Nvidia, dengan kekayaan bersih sekitar US$ 27,5 miliar saat pasar tutup pada hari Rabu (24/5/2023).
Baca Juga: Ada Transaksi Saham Tak Wajar di BEBS, BEI Lakukan Investigasi
Menurut laporan Business Insider, saham Nvidia naik hingga 165 persen sejak awal 2023 hingga, Kamis (25/5/2023) pekan lalu.
Pada 3 Januari, saham Nvidia diperdagangkan di level sekitar 143 dollar AS (sekitar Rp 2,1 juta) per lembarnya. Pada Kamis (25/5/2023), saham tersebut sudah diperdagangkan di harga sekitar 379 dollar AS atau setara Rp 5,6 juta.
Bila melihat data bursa AS terakhir pada hari penutupan pekan lalu, Jumat (26/5/2023), saham Nvidia sudah tembus 389 dollar AS atau setara Rp 5,8 juta, naik 172 persen secara year-to-date (YTD).
Raksasa teknologi pembuat chip tersebut kini memiliki kapitalisasi pasar sebesar sekitar US$ 200 miliar. Hal tersebut menjadikan Nvidia sebagai perusahaan dengan pertumbuhan nilai pasar (market value) terbesar sepanjang sejarah, dalam rentang 1 hari.
Sementara, Nvidia merilis laporan pendapatan kuartal pertamanya, memperkirakan penjualan sebesar US$ 11 miliar untuk kuartal kedua atau 50 persen lebih tinggi dari perkiraan analis, dan melaporkan laba per saham sebesar US$ 1,09 atau US$ 0,17 lebih tinggi dari yang diperkirakan.
Baca Juga: Pagi Ini IHSG Dibuka Muram, Turun ke Level 6.642
Meroketnya harga saham Nvidia di tahun 2023 ini diyakini didongkrak oleh popularitas ChatGPT, chatbot berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) bikinan OpenAI.
ChatGPT kini banyak digunakan orang untuk membantu tugas sehari-hari karena bisa menjawab berbagai pertanyaan/tigas pengguna dengan bahasa yang mudah dimengerti.
Di balik kemampuan tersebut, ChatGPT ternyata ditopang oleh ribuan kartu grafis (GPU) agar bisa bekerja. ChatGPT mengandalkan suatu infrastruktur atau mesin kecerdasan buatan (AI) milik Microsoft, yaitu Azure. Nah, Microsoft Azure tersebut ditopang oleh puluhan hingga ribuan unit pengolah grafis (GPU) bikinan Nvidia.