Suara.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengatakan dengan masuknya tahun politik seperti saat ini membuat para investor mulai menahan diri alias wait and see.
Dia bilang kondisi ini seperti penyakit yang datang kambuhan.
Meski begitu, Bahlil menilai kondisi ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di banyak negara yang menganut sistem demokrasi.
Sebab, para pemilik modal cenderung lebih melihat siapa dan bagaimana visi dari kepemimpinan berikutnya.
Baca Juga: Dirut PT TME dan Bendesa Ungasan Disel Astawa Jadi Tersangka Reklamasi Ilegal
"Pertama, tahun politik ini memang dimanapun di dunia itu ada penyakitnya, ketika sebuah negara ketika memasuki tahun politik, kecenderungannya akan terjadi wait and see," ujar Bahlil dikutip Selasa (30/5/2023).
Bahlil menambahkan, saat ini pihaknya berupaya untuk menjaga iklim investasi di tengah tahun politik.
Caranya, dengan mengawal investasi yang hendak masuk ke Indonesia, seperti memberikan sosialisasi dan kemudahan perizinan untuk proses penanaman modal.
Menurutnya, investasi menjadi komponen dalam membentuk pertumbuhan ekonomi.
Ketika investasi masuk, praktis akan menciptakan lapangan pekerjaan, masyarakat bisa bekerja dan mendapat penghasilan.
Baca Juga: Tahun Politik Bisa Ganggu Pendapatan Negara? Begini Kata Dirjen Bea Cukai
Dengan begitu, konsumsi masyarakat akan tumbuh.
"Kami dari Kementerian Investasi yang diberikan kewenangan oleh undang-undang untuk menjaga iklim investasi dengan baik, kami melakukan program end-to-end, jadi kami kawal satu-satu sampai selesai," tuturnya.