Hajatan IPO di Indonesia Paling Semarak di Dunia, Kalahkan AS dan Hong Kong

Senin, 29 Mei 2023 | 11:57 WIB
Hajatan IPO di Indonesia Paling Semarak di Dunia, Kalahkan AS dan Hong Kong
Indonesia mengalahkan Amerika Serikat (AS) dan Hong Kong sebagai negara di dunia yang berhasil membawa hajatan Initial Public Offering (IPO) paling semarak di dunia.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Pasar IPO AS, biasanya yang terbesar di dunia, telah menderita karena ketergantungannya pada perusahaan teknologi yang sangat sensitif terhadap suku bunga," kata Lee.

Sementara Hong Kong, tertahan oleh valuasi yang buruk dan warisan penguncian Covid yang ketat.

Namun penampilan kuat Indonesia tahun ini juga didasarkan pada keunggulan fundamentalnya.

Banyak perusahaan yang go public adalah produsen logam, didukung oleh lonjakan harga komoditas tahun lalu .

Indonesia memiliki hampir seperempat dari cadangan nikel dunia, setara dengan kekayaan Australia, dan memiliki cadangan kobalt dan tembaga yang sangat besar. Ketiga logam tersebut digunakan untuk membuat baterai pada kendaraan listrik, sedangkan tembaga juga merupakan bahan utama panel surya dan kobalt merupakan bagian penting dari magnet yang digunakan pada turbin angin.

Pemerintah Indonesia memiliki andil besar dalam menarik investor, dengan mempercepat privatisasi perusahaan milik negara melalui IPO dan mendorong produsen baterai asing untuk berinvestasi di negara tersebut.

Itu juga telah membuat tawaran jangka panjang untuk menciptakan kartel negara-negara pengekspor nikel, mirip dengan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang memiliki pengaruh besar atas harga minyak dunia.

“Sebagian besar IPO Indonesia tahun ini berasal dari pencatatan sejumlah perusahaan milik negara," kata Roderick Snell, seorang manajer investasi di pasar negara berkembang di Baillie Gifford, kepada CNN.

“Membuat mereka terdaftar akan mengarah pada peningkatan efisiensi [perusahaan] dari waktu ke waktu menghasilkan investasi yang signifikan di negara yang belum pernah kita lihat sebelumnya,” tambahnya.

Baca Juga: CEK FAKTA: Lionel Messi Telepon Jordi Amat

Sejak pemilu 2014, Presiden Joko Widodo telah memberlakukan beberapa larangan ekspor komoditas mentah sebagai cara untuk memaksa perusahaan asing memproses bahan di dalam negeri, menarik investasi dari luar negeri, dan meningkatkan nilai produk akhir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI