Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan delegasi dari US-ASEAN Business Council (US-ABC) di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut.
Menkeu menyampaikan, bahwa lebih dari 30 perusahaan di bawah US-ABC menghadap Presiden untuk membahas mengenai berbagai macam kerja sama dan kemajuan di bidang investasi dan hubungan perdagangan antara Amerika Serikat dengan Indonesia.
“Pertama, mengenai bagaimana Indonesia meningkatkan ekosistem dari industri electric vehicle atau mobil listrik yang memang Indonesia memiliki sumber daya mineral yang sangat besar. Yang kedua, bagaimana Indonesia bisa juga mendapatkan fasilitas untuk masuk di dalam pasar electric vehicle di Amerika Serikat dan bagaimana kita bisa meningkatkan peranan dan juga kemampuan untuk menarik investasi,” kata Menkeu dalam keterangan pers yang disampaikan usai pertemuan tersebut, dikutip Jumat (26/5/2023).
Baca Juga: Di Pematang Sawah, Jokowi Ajukan Proposal 'Kawinkan' Prabowo-Ganjar atau Sebaliknya di Pilpres 2024
Lebih lanjut, Menkeu mengatakan, Presiden menyampaikan bahwa pemerintah akan terus melakukan transformasi ekonomi, energi keberlanjutan, dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Presiden menyampaikan bahwa Indonesia akan terus melakukan transformasi ekonomi, baik di bidang hilirisasi dan memperkuat ekosistem industri listrik (electric vehicle) dan juga dari sisi sustainable energy, termasuk energy transition, dan juga untuk terus mendukung pembangunan IKN,” ujar Menkeu.
Di samping itu, Menkeu mengungkapkan bahwa Presiden dan sejumlah perusahaan di bidang industri energi membahas mengenai isu perubahan iklim dan pentingnya teknologi carbon capture. Pemerintah Indonesia akan terus berkomitmen dalam menghadapi perubahan iklim.
“Sekarang concern mengenai climate change di mana teknologi carbon capture menjadi penting. Pemerintah akan terus mendukung kebijakan-kebijakan untuk kemandirian dan ketahanan energi di Indonesia dan sekaligus juga comply atau patuh terhadap komitmen climate change di Indonesia,” kata Menkeu.
Mengenai ekonomi digital, Menkeu menjelaskan bahwa Pemerintah Indonesia akan terus meningkatkan komunikasi mengenai pola perdagangan, mulai dari sisi pelayanan hingga sisi keamanan.
Baca Juga: Ramai Dibicarakan, Berapa Tinggi Nabi Adam?
“Kita akan terus meningkatkan komunikasi bagaimana pola perdagangan di mana digital economy makin mendominasi, perlu diimbangi di satu sisi pelayanan yang baik dan juga pelayanan yang makin cepat, namun di sisi lain juga keamanan dan dari sisi integritasnya,” ujar Menkeu.
Adapun Presiden menekankan bahwa Indonesia sebagai negara yang berada di dalam pusat pergolakan geopolitik perlu untuk melakukan kolaborasi dan kerja sama global dengan semua pihak.
“Ini sesuai dengan tujuan kita untuk terus meningkatkan ekonomi kita, kemandirian ekonomi kita, dan pada saat yang sama kerja sama di antara berbagai negara di dunia,” kata Menkeu.