Ia juga menekankan kejujuran dalam memberikan informasi agar para wisatawan mengetahui secara detail keindahan atraksi wisata, kondisi medan, dan juga biaya yang harus dikeluarkan. Hal tersebut dapat menyaring para wisatawan sesuai dengan segmentasi objek wisata masing-masing.
Sesi hari ini juga dihadiri oleh Pegiat Media Sosial yaitu Rulli Nasrullah. Ia bercerita tentang lanskap kebiasaan pengguna sosial media saat ini yang lebih tertarik kepada informasi-informasi added value dari sebuah objek wisata seperti informasi kuliner yang bisa didapatkan, kenyamanan parkir kendaraan, spot foto yang bisa didatangi dan hal lainnya yang menarik bagi wisatawan.
“Wisata adalah sesuatu yang unik karena saat sekali orang kecewa, mereka tidak akan datang kembali. Namun, jika orang tersebut senang dengan tempat tersebut, mereka akan merekomendasikan banyak hal ke orang lain,” jelas Rulli.
Ia menambahkan bahwa dalam mengembangkan branding di media sosial, objek wisata bisa mengandalkan wisatawan, influencer atau penggerak media sosial yang datang bisa membagikan pengalaman mereka ke media sosial sehingga dapat menjangkau khalayak yang lebih luas.
Acara GenPosting ini berlangsung secara hybrid dan dihadiri lebih dari 200 peserta, termasuk pegiat media sosial yang aktif di Lampung. Harapannya, dapat menumbuhkan dan meningkatkan perasaan bangga pada kekayaan pariwisata Indonesia hingga mampu menggerakkan masyarakat untuk berwisata di Indonesia saja.