Suara.com - Indonesia merupakan salah satu pasar kripto yang potensial, hal ini dibuktikan dengan posisi Indonesia sebagai salah satu pasar kripto terbesar di Asia Tenggara.
Onlinebase, salah satu wahana perdagangan kripto asal Indonesia bahkan mengklaim telah menarik minat pengguna telepon genggam dengan memperoleh lebih dari 30,000 komunitas secara global.
Bahkan, Onlinebase telah memperoleh 5,000 pengguna yang mengunduh wahana itu di peluncuran hari pertama untuk memperoleh pendapatan pasif berbentuk mata uang kripto.
“Visi kami ada adalah untuk menjadi platform pertama yang berhasil menjembatani pengguna web2 ke web3, kami yakin dengan konsep yang kami tawarkan akan sangat memudahkan dan membantu jutaan orang di seluruh dunia untuk lebih mengenal adaptasi teknologi blockchain,” kata CEO Onlinebase, James Rivaldo, dalam keterangan resmi di Jakarta Kamis (25/5/2023).
Baca Juga: Bursa Aset Kripto Upbit Kembali Buka Fitur Deposit Rupiah
Saat ini, Onlinebase juga sedang membuat system airdrop giveaway reward sampai 5000x
Pada 26 Mei 2023 ini pula, Onlinebase pun akan melakukan fair launch di Pinksale selama 3 hari, dengan sistem keamanan yang sangat ketat bagi seluruh investor, dimulai dari KYC, AUDIT, hingga SAFU.
Berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) hingga Januari 2023 total investor kripto di tanah air sudah mencapai 16,86 juta orang.
Jumlah tersebut bertambah 16.000 orang dibandingkan pada bulan Desember 2022. Jika dibandingkan setahun sebelumnya, total pelanggan terdaftar aset kripto telah bertambah sekitar 5,01 juta orang atau 42,3%. Pada Januari 2022, total pelanggan aset kripto di dalam negeri tercatat sebanyak 11,85 juta orang.