Suara.com - Perusahaan layanan on demand asal Malaysia, Grab mengurangi bonus yang diberikan kepada pengemudi taksi dan ojek online (ojol) di seluruh wilayah operasional mereka.
Sebagaimana disampaikan dalam laporan pada Q1 2023, Grab memang mengurangi insentif untuk pengemudi taksi dan ojol sebesar 22% secara tahunan (year on year) menjadi US$ 169 juta.
Insentif untuk konsumen juga turun 36% menjadi US$ 222 juta. Namun demikian, Grab juga mengklaim, pendapatan pengemudi per jam rata-rata naik hingga 14% secara tahunan.
Peningkatan jumlah pengemudi pengemudi kendaraan online yang mencapai 10% dalam satu tahun berdampak pada tingginya permintaan layanan ride-hailing pada periode yang sama.
Selain itu, waktu kerja pengemudi taksi dan ojek online Grab juga meningkat sebesar 14% secara tahunan dan 3% secara kuartalan. Grab menyatakan bahwa usaha mereka untuk meningkatkan jumlah pengemudi berhasil mengurangi waktu tunggu penumpang secara rata-rata.
Sayangnya, Grab tidak mau memberikan rincian data terkait secara spesifik. Selama kuartal pertama, nilai transaksi bruto (GMV) Grab mengalami kenaikan sebesar 3% menjadi US$ 4,96 miliar.
Rincian GMV tersebut adalah sebagai berikut: pendapatan dari pengiriman, termasuk GrabExpress dan GrabFood, mengalami penurunan sebesar 9% menjadi US$ 2,34 miliar; pendapatan dari mobilitas, termasuk GrabBike dan GrabCar, meningkat sebesar 46% secara tahunan menjadi US$ 1,22 miliar; pendapatan dari layanan keuangan tetap sebesar US$ 1,36 miliar; dan pendapatan dari inisiatif perusahaan baru mengalami penurunan sebesar 21% secara tahunan menjadi US$ 41 juta.
Pendapatan perusahaan secara keseluruhan juga mengalami peningkatan sebesar 130% secara tahunan menjadi US$ 525 juta. Rincian pendapatan tersebut adalah sebagai berikut: pendapatan dari pengiriman, termasuk GrabExpress dan GrabFood, tumbuh sebesar 203% secara tahunan menjadi US$ 275 juta; pendapatan dari mobilitas, termasuk GrabBike dan GrabCar, meningkat sebesar 72% secara tahunan menjadi US$ 194 juta; pendapatan dari layanan keuangan tumbuh sebesar 233% secara tahunan menjadi US$ 38 juta; dan pendapatan dari inisiatif perusahaan baru naik sebesar 29% secara tahunan menjadi US$ 18 juta.
Grab juga bekerja sama dengan lembaga riset Indikator untuk melakukan survei terhadap 1.000 mitra pengemudi GrabBike di beberapa kota di Indonesia. Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar mitra pengemudi ojek online Grab menyatakan kemungkinan kecil untuk beralih ke platform ojek online lain.
Baca Juga: Pemprov DKI Siapkan Bonus untuk Atlet SEA Games 2023, Jumlahnya Lebih Besar dari Tahun Lalu
Sebagian besar dari mereka mengaku lebih mendapatkan perhatian dari perusahaan dan merasakan perbaikan dalam dampak ekonomi dan merasa memiliki fleksibilitas dalam mengatur waktu kerja mereka.