Riset: TransJakarta Bisa 'Untung' Hingga Rp4,2 triliun Jika Gunakan Kendaraan Listrik

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 24 Mei 2023 | 16:56 WIB
Riset: TransJakarta Bisa 'Untung' Hingga Rp4,2 triliun Jika Gunakan Kendaraan Listrik
Warga bersiap menaiki Bus Listrik Transjakarta di Terminal Blok M, Jakarta, Selasa (20/9/2022). [NTARA FOTO/Reno Esnir/tom].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat menyebut, penerapan elektrifikasi pada armada TransJakarta sudah layak secara finansial dan perlu dilakukan segera. 

Elektrifikasi seluruh armada bus TransJakarta pada tahun 2030 diperkirakan akan menghasilkan nilai ekonomi sebesar Rp4,2 triliun. Hal ini merujuk pada klaim riset yang dilakukan Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia yang bekerja sama dengan UK PACT (Partnering for Accelerated Climate Transitions) dari Pemerintah Inggris.

"Dalam skala besar, elektrifikasi armada TransJakarta dinilai layak secara finansial dan ekonomi, serta perlu diterapkan segera untuk memaksimalkan manfaatnya. Elektrifikasi seluruh armada pada tahun 2030 diperkirakan akan menghasilkan manfaat ekonomi dan sosial bersih sebesar Rp4,2 triliun secara kumulatif," kata Direktur Interim ITDP Indonesia, Gonggomtua Sitanggang,pada Rabu (24/5/2023).

Menurut dia, dengan target elektrifikasi tersebut, seluruh armada bus TransJakarta yang menjadi target Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat tercapai pada tahun 2030. Upaya tersebut juga dapat secara kumulatif mengurangi hampir 60 persen emisi gas rumah kaca (GRK).

Baca Juga: Kepala Staf Presiden Ungkap Biang Kerok Masyarakat Malas Beli Motor Listrik

Gonggomtua menambahkan bahwa untuk memastikan transisi ke bus listrik yang layak, hasil studi menunjukkan bahwa TransJakarta perlu mengeksplorasi skema pembiayaan baru, seperti pemisahan kepemilikan aset dan operasional armada, serta menerapkan skema leasing dengan operator untuk mendistribusikan risiko operasional dan beban pembiayaan.

Dalam hal pembiayaan, melibatkan Kementerian Keuangan dianggap dapat menghasilkan biaya pendanaan (cost of fund) terendah untuk pengadaan bus listrik. Selain itu, Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) dapat menjadi instrumen investasi alternatif untuk membiayai program bus listrik.

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Keuangan Setda Provinsi DKI Jakarta, Sri Haryati, menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk mendukung transportasi dan mobilitas yang berkelanjutan sebagai bagian dari upaya mencapai dekarbonisasi pada tahun 2050. Ia menyebut bahwa hasil studi ITDP tersebut sangat membantu dalam mendorong elektrifikasi transportasi publik di Jakarta.

"Hasil studi dan pelajaran yang didapat dari ITDP Indonesia tentunya sangat membantu dalam mendorong elektrifikasi transportasi publik di Jakarta sebagai bagian dari komitmen dalam penataan Jakarta menuju Sustainable Global City," ujarnya.

Baca Juga: Halte Warisan Anies Bocor, Legislator PDIP: Transjakarta Tak Bisa Lepas Tanggung Jawab ke Kontraktor

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI